4.000 Pegawai Kemenag Blitar Siap Divaksin dan Bertahan Daring
Selasa, 02 Maret 2021 - 18:50 WIB
BLITAR - Sebanyak 4.000 tenaga pendidik dan tenaga teknis lain di lingkungan Kemenag Kabupaten Blitar disiapkan untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Kemenag Kabupaten Blitar memutuskan tidak akan melaksanakan kegiatan belajar tatap muka di sekolah, sebelum syarat dan prasyarat kesehatan terpenuhi.
"Kita tidak akan ngotot memasukkan anak didik sebelum syarat dan prasyarat yang ditentukan dinas kesehatan terpenuhi," ujar Humas Kemenag Kabupaten Blitar Jamil Mashadi kepada wartawan Selasa (2/3/2021). Vaksinasi di lingkungan Kemenag Kabupaten Blitar sudah dimulai dan berlangsung bertahap.
Baca juga: Setahun Wabah COVID-19 Belum Sirna, Puspenerbal Buka Warung Makan Gratis
Pada tahap pertama, yakni Selasa ini (2/3), kata Jamil ada sekitar 300 orang yang divaksin. Prioritas menyasar guru kemenag yang diperbantukan di sekolah umum. Kemudian guru madrasah aliyah, pegawai kemenag, serta pegawai KUA yang menjadi ujung tombak urusan pernikahan.
"Menjadi prioritas di awal," terang Jamil. Dari data 4.000 orang yang telah disiapkan untuk vaksinasi tersebut, di dalamnya termasuk para ustadz dan ustadzah di pondok pesantren. Pada kelompok guru dan pegawai, kata Jamil tenaga non PNS juga termasuk yang ikut divaksin.
Baca juga: Marak Jaksa Gadungan, Kejati Jatim Terbitkan Surat Edaran
"Di kemenag, paling banyak adalah guru yayasan," tambah Jamil. Dalam kegiatan vaksinasi ini Kemenag Kabupaten Blitar hanya menyiapkan data. Lalu kapan proses vaksinasi di lingkungan Kemenag akan tuntas, menurut Jamil semuanya tergantung ketersediaan vaksin dari dinas kesehatan.
"Sampai saat ini kita juga masih melakukan pendataan," pungkas Jamil. Sementara vaksinasi di puskesmas Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar berlangsung lancar. Para guru PNS dan non PNS dari lingkup MIN, MTSN hingga MAN melakukan vaksinasi secara bergiliran.
Sebelum disuntik vaksin masing masing menjalani screening. Yakni mulai pengechekan suhu tubuh, berat badan, hingga kadar gula darah. Masing masing juga diberi pertanyaan tentang riwayat kesehatan, termasuk riwayat kesehatan orang tua. "Sebenarnya saat disuntik tidak sakit. Hanya karena pertama kali jadi tegang," kata salah seorang guru yang enggan disebut nama.
"Kita tidak akan ngotot memasukkan anak didik sebelum syarat dan prasyarat yang ditentukan dinas kesehatan terpenuhi," ujar Humas Kemenag Kabupaten Blitar Jamil Mashadi kepada wartawan Selasa (2/3/2021). Vaksinasi di lingkungan Kemenag Kabupaten Blitar sudah dimulai dan berlangsung bertahap.
Baca juga: Setahun Wabah COVID-19 Belum Sirna, Puspenerbal Buka Warung Makan Gratis
Pada tahap pertama, yakni Selasa ini (2/3), kata Jamil ada sekitar 300 orang yang divaksin. Prioritas menyasar guru kemenag yang diperbantukan di sekolah umum. Kemudian guru madrasah aliyah, pegawai kemenag, serta pegawai KUA yang menjadi ujung tombak urusan pernikahan.
"Menjadi prioritas di awal," terang Jamil. Dari data 4.000 orang yang telah disiapkan untuk vaksinasi tersebut, di dalamnya termasuk para ustadz dan ustadzah di pondok pesantren. Pada kelompok guru dan pegawai, kata Jamil tenaga non PNS juga termasuk yang ikut divaksin.
Baca juga: Marak Jaksa Gadungan, Kejati Jatim Terbitkan Surat Edaran
"Di kemenag, paling banyak adalah guru yayasan," tambah Jamil. Dalam kegiatan vaksinasi ini Kemenag Kabupaten Blitar hanya menyiapkan data. Lalu kapan proses vaksinasi di lingkungan Kemenag akan tuntas, menurut Jamil semuanya tergantung ketersediaan vaksin dari dinas kesehatan.
"Sampai saat ini kita juga masih melakukan pendataan," pungkas Jamil. Sementara vaksinasi di puskesmas Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar berlangsung lancar. Para guru PNS dan non PNS dari lingkup MIN, MTSN hingga MAN melakukan vaksinasi secara bergiliran.
Sebelum disuntik vaksin masing masing menjalani screening. Yakni mulai pengechekan suhu tubuh, berat badan, hingga kadar gula darah. Masing masing juga diberi pertanyaan tentang riwayat kesehatan, termasuk riwayat kesehatan orang tua. "Sebenarnya saat disuntik tidak sakit. Hanya karena pertama kali jadi tegang," kata salah seorang guru yang enggan disebut nama.
(msd)
tulis komentar anda