300 Relawan dari Bandung Telah Daftar Uji Klinis Vaksin Anhui

Selasa, 02 Maret 2021 - 15:29 WIB
Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd mulai merekrut relawan ingin uji klinis fase 3 di Bandung. Foto/Arif Budianto
BANDUNG - Sebanyak 300 orang warga Bandung telah mendaftar menjadi relawan pada uji klinis vaksin rekombinan asal China, Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd. Rencananya, proses penyuntikan akan dimulai awal Maret 2021 ini.

"Sampai sekarang sudah ada 300 orang dan kami akan terus rekruitmen relawan hingga April mendatang," jelas Peneliti utama uji klinis fase III vaksin rekombinan COVID-19 Anhui dr. Rodman Tarigan di Gedung Pendidikan Kedokteran Unpad, Jalan Dr Eijkman, Kota Bandung, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Ratusan Warga Bandung Alami Efek Samping Setelah Divaksin, Kenapa?



Untuk uji klinis fase 3 di Indonesia, pihaknya akan merekrut sebanyak 4.000 orang relawan. 2.000 relawan untuk di Kota Bandung dan 2.000 relawan sisanya di Jakarta. Relawan vaksin adalah minimal usia 18 tahun hingga lansia, dengan syarat tertentu.

Rodman mengaku, pihaknya akan terus mengintensifkan kampanye kepada masyarakat untuk menjadi relawan, namun tanpa paksaan. Uji Klinis ini juga tidak berlaku bagi masyarakat yang sudah mendapat vaksin atau pernah menjadi relawan uji klinis vaksin sinovac.

"Nanti relawan akan dipantau dan mendapatkan jaminan kesehatan selama uji klinis misalnya ada rawat inap dan rawat jalan. Relawan juga akan terus dipantau kesehatannya oleh kami," jelas dia.

Baca juga: Toko Kue Legendaris di Bandung Terbakar, Pegawai Berhamburan Selamatkan Diri

Relawan nantinya akan di suntik vaksin dan placebo secara acak. Sehingga tidak akan diketahui mana placebo dan vaksin. Namun, bagi relawan yang mendapat placebo, nantinya setelah uji klinis selesai akan mendapat vaksin.

"Sebelum itu, relawan akan mendapat pemeriksaan, rapid, tes darah, ronsen dan lainnya. Kemudian akan disuntik selama sebulan sekali, selama tiga bulan. Relawan juga tetap harus menerapkan prokes. Bila ada relawan tanda tanda terkena covid, dia harus melapor ke 6 rumah sakit yang sudah kerjasama dengan kami," beber dia.

Sementara itu, Presiden Direktur Jakarta Biopharmativeitical Industry Mahendra Suhardono mengatakan, vaksin rekombinan ini berbeda dengan sinovac. Kalau sinovac adakah virus utuh kemudian dimatikan. Sementara vaksin Anhui diambil protein bagian luarnya yang dijadikan rekombinan.

"Dengan pemberian vaksin tiga kali, harapan kami bisa memberi perlindungan lebih lama dan mampu mengatasi pandemi di Indonesia," jelas dia.

Nantinya, untuk produksi, pihaknya telah memiliki kapasitas produksi sampai 300 juta dosis. Perusahaan induk di China juga sudah siap memberi 50 sesampai 100 juta dosis tahun 2021.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content