Cegah Tindakan Kekerasan Lewat Pendidikan Perdamaian
Selasa, 23 Februari 2021 - 16:28 WIB
MAKASSAR - Lembaga nonprofit, Yayasan KITA Bhinneka Tunggal Ika akan mengadakan training for peace educator (TFPE). Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan anti kekerasan melalui dunia pendidikan .
Adapun sasaran dari kegiatan ini ialah guru, dosen, penggiat komunitas juga kalangan umum yang bersentuhan dengan dunia pendidikan . Pelatihan yang dilakukan secara daring ini boleh diikuti oleh peserta dari seluruh bagian Indonesia.
Direktur KITA Bhinneka Tunggal Ika, Therry Alghifary mengungkapkan bahwa tingginya angka kekerasan yang terjadi di masyarakat tidak lepas dari kekerasan yang terjadi dalam ruang-ruang pendidikan, baik keluarga, sekolah ataupun komunitas.
“Kami percaya melalui pendidikan perdamaian dan anti kekerasan , kita dapat menekan angka kekerasan yang terjadi di Indonesia,” katanya saat ditemui, Senin (22/2/2021).
Therry, sapaan akrabnya menambahkan, tindakan kekerasan yang tidak dibendung akan menanamkan pola pikir yang keliru kepada anak. Anak akan cenderung berpikir bahwa kekerasan adalah senjata utama untuk menyelesaikan persoalan. Dampaknya, kekerasan akan berulang dengan pola yang sama bahkan bisa membentuk pola baru.
“Sebagai insan yang terdidik, saya percaya kita semua tidak menginginkan kekerasan menjadi pilihan utama dalam menyelesaikan sebuah konflik yang ada. Mari kita bersama belajar bahwa pendidikan perdamaian bisa jadi solusi hidup di tengah negara yang beragam ini,” pungkasnya.
Adapun kegiatan TFPE akan dilaksanakan selama satu bulan, mulai dari Maret 2021. Dalam pelatihan, akan ada beberapa materi yang dibagikan. Seperti, menebar misi perdamaian, stop bullying, berpikir kritis dan empati dalam media sosial , pengantar disiplin positif dan pengantar 12 nilai perdamaian.
Pendaftaran peserta masih terus dilakukan hingga 28 Februari 2021 melalui link bit.ly/DaftarTFPE. Yayasan yang berdomisili di Makassar ini tidak menarik biaya dari peserta untuk mengikuti kegiatan ini.
“Kami sadar pelatihan pendidikan perdamaian ini penting dan dibutuhkan oleh siapa saja yang bergiat di dunia pendidikan . Maka dari itu, tidak ada biaya pendaftaran. Semuanya gratis,” tutupnya.
Adapun sasaran dari kegiatan ini ialah guru, dosen, penggiat komunitas juga kalangan umum yang bersentuhan dengan dunia pendidikan . Pelatihan yang dilakukan secara daring ini boleh diikuti oleh peserta dari seluruh bagian Indonesia.
Direktur KITA Bhinneka Tunggal Ika, Therry Alghifary mengungkapkan bahwa tingginya angka kekerasan yang terjadi di masyarakat tidak lepas dari kekerasan yang terjadi dalam ruang-ruang pendidikan, baik keluarga, sekolah ataupun komunitas.
“Kami percaya melalui pendidikan perdamaian dan anti kekerasan , kita dapat menekan angka kekerasan yang terjadi di Indonesia,” katanya saat ditemui, Senin (22/2/2021).
Therry, sapaan akrabnya menambahkan, tindakan kekerasan yang tidak dibendung akan menanamkan pola pikir yang keliru kepada anak. Anak akan cenderung berpikir bahwa kekerasan adalah senjata utama untuk menyelesaikan persoalan. Dampaknya, kekerasan akan berulang dengan pola yang sama bahkan bisa membentuk pola baru.
“Sebagai insan yang terdidik, saya percaya kita semua tidak menginginkan kekerasan menjadi pilihan utama dalam menyelesaikan sebuah konflik yang ada. Mari kita bersama belajar bahwa pendidikan perdamaian bisa jadi solusi hidup di tengah negara yang beragam ini,” pungkasnya.
Adapun kegiatan TFPE akan dilaksanakan selama satu bulan, mulai dari Maret 2021. Dalam pelatihan, akan ada beberapa materi yang dibagikan. Seperti, menebar misi perdamaian, stop bullying, berpikir kritis dan empati dalam media sosial , pengantar disiplin positif dan pengantar 12 nilai perdamaian.
Pendaftaran peserta masih terus dilakukan hingga 28 Februari 2021 melalui link bit.ly/DaftarTFPE. Yayasan yang berdomisili di Makassar ini tidak menarik biaya dari peserta untuk mengikuti kegiatan ini.
“Kami sadar pelatihan pendidikan perdamaian ini penting dan dibutuhkan oleh siapa saja yang bergiat di dunia pendidikan . Maka dari itu, tidak ada biaya pendaftaran. Semuanya gratis,” tutupnya.
(luq)
tulis komentar anda