Lansia Rawan Terpapar COVID-19, Perlu Edukasi Sebelum Pemberian Vaksin
Selasa, 23 Februari 2021 - 10:39 WIB
JEMBER - Usia warga lansia rentan dan mudah terpapar virus COVID-19 , termasuk di Jember, Jawa Timur. Pada konteks inilah lansia perlu mendapatkan edukasi yang tepat sebelum dilakukan vaksinasi COVID-19 .
Pemerintah dan rakyat Indonesia, menaruh harapan agar melalui program vaksinasi ini semua masyarakat dapat memperoleh kesempatan vaksinasi, untuk mewujudkan herd immunity dalam waktu tidak terlalu lama, sehingga Indonesia dapat keluar dari pandemi COVID-19 .
Pemerintah telah menetapkan tujuh jenis vaksin melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tanggal 28 Desember 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 ( COVID-19 ).
Namun dari tujuh vaksin COVID-19 tersebut, baru satu vaksin yang telah memperoleh persetujuan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan POM, yaitu vaksin CoronaVac produksi Sinovac . Sesuai dengan data-data hasil uji klinik yang tersedia pada saat EUA diterbitkan, penggunaan vaksin CoronaVac diperbolehkan untuk kelompok usia dewasa dari 18-59 tahun.
Mengacu dari angka kematian akibat COVID-19 pada umumnya terjadi pada kelompok usia lanjut (lansia), maka kelompok populasi ini turut menjadi prioritas untuk memperoleh hak akses vaksin yang sama.
"Dalam penerapan vaksinasi , perlu dilakukan beberapa tahap pemeriksaan dan kondisi riwayat penyakit bawaan. Pemberian vaksin Sinovac tidak dapat diberikan jika mengalami Hipertensi, Diabetes, Kanker, Serangan Jantung, Gagal Jantung, Nyeri dada, Nyeri sendi, Asma, Stroke, ataupun Gagal Ginjal," tutur dokter Siloam Hospitals Jember, Sherrvy Eva Wijayaningrum, saat menjelaskan melalui aplikasi Instagram Live, Senin (21/02/2021).
Dijelaskan Sherrvy Eva Wijayaningrum, akan calon penerima vaksin Sinovac berusia lanjut turut diberikan beberapa pertanyaan yaitu, apakah dapat menaiki 10 anak tangga tanpa bantuan orang lain? Apakah dapat berjalan sendiri tanpa bantuan apapun? Apakah dalam kurun waktu setahun terjadi penurunan berat badan?
Pemerintah dan rakyat Indonesia, menaruh harapan agar melalui program vaksinasi ini semua masyarakat dapat memperoleh kesempatan vaksinasi, untuk mewujudkan herd immunity dalam waktu tidak terlalu lama, sehingga Indonesia dapat keluar dari pandemi COVID-19 .
Pemerintah telah menetapkan tujuh jenis vaksin melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tanggal 28 Desember 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 ( COVID-19 ).
Namun dari tujuh vaksin COVID-19 tersebut, baru satu vaksin yang telah memperoleh persetujuan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan POM, yaitu vaksin CoronaVac produksi Sinovac . Sesuai dengan data-data hasil uji klinik yang tersedia pada saat EUA diterbitkan, penggunaan vaksin CoronaVac diperbolehkan untuk kelompok usia dewasa dari 18-59 tahun.
Mengacu dari angka kematian akibat COVID-19 pada umumnya terjadi pada kelompok usia lanjut (lansia), maka kelompok populasi ini turut menjadi prioritas untuk memperoleh hak akses vaksin yang sama.
Baca Juga
"Dalam penerapan vaksinasi , perlu dilakukan beberapa tahap pemeriksaan dan kondisi riwayat penyakit bawaan. Pemberian vaksin Sinovac tidak dapat diberikan jika mengalami Hipertensi, Diabetes, Kanker, Serangan Jantung, Gagal Jantung, Nyeri dada, Nyeri sendi, Asma, Stroke, ataupun Gagal Ginjal," tutur dokter Siloam Hospitals Jember, Sherrvy Eva Wijayaningrum, saat menjelaskan melalui aplikasi Instagram Live, Senin (21/02/2021).
Dijelaskan Sherrvy Eva Wijayaningrum, akan calon penerima vaksin Sinovac berusia lanjut turut diberikan beberapa pertanyaan yaitu, apakah dapat menaiki 10 anak tangga tanpa bantuan orang lain? Apakah dapat berjalan sendiri tanpa bantuan apapun? Apakah dalam kurun waktu setahun terjadi penurunan berat badan?
tulis komentar anda