Anggaran Minim, Pilkades Serentak di Sinjai Diundur
Rabu, 17 Februari 2021 - 15:40 WIB
SINJAI - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Sinjai yang diagendakan berlangsung pertengahan tahun ini diundur ke September 2021. Keputusan itu diambil lantaran anggaran minim. Dana yang ada sekarang tidak mencukupi operasional penyelenggaraan yang meliputi 54 desa.
"Alasan pilkades serentak di Sinjai digelar pada September dikarenakan anggaran yang disiapkan tidak mencukupi," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sinjai, Yuhadi Samad, belum lama ini.
Yuhadi menyebut pihaknya hanya mengalokasikan Rp800 juta lebih untuk pilkades. Dinas PMD Sinjai baru akan kembali mengusulkan anggaran tambahan dengan menyesuaikan jumlah TPS. Hal itu penting karena jumlah TPS diprediksi membengkak.
Berdasarkan rencana anggaran pilkades , hanya dialokasikan satu TPS per desa. Namun, setelah melihat data pemilih, setiap desa ternyata menyiapkan lebih dari satu TPS, bahkan ada yang sampai tujuh TPS.
Yuhadi menyebut kondisi itu membuat TPS membengkak, dari mulanya diperkirakan 54 TPS menjadi 200 lebih TPS. Otomatis anggaran logistik pasti ikut membengkak. Belum lagi, mesti disediakan pula anggaran pembekalan untuk penyelenggara pilkades.
"Artinya jika mengacu jumlah TPS, otomatis akan mempengaruhi biaya lainnya. Atas dasar pertimbangan ketersediaan anggaran yang belum mencukupi, maka direncanakan tahapan pilkades baru dimulai Mei 2021 (dengan estimasi pilkades digelar September 2021-red)," jelasnya.
Terkait persoalan itu, Yuhadi berharap kekurangan dana pilkades cepat direspons oleh DPRD Sinjai terkait penganggarannya. Terlebih, masa jabatan sejumlah kepala desa itu sebenarnya sudah berakhir pada Juli mendatang.
"Alasan pilkades serentak di Sinjai digelar pada September dikarenakan anggaran yang disiapkan tidak mencukupi," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sinjai, Yuhadi Samad, belum lama ini.
Yuhadi menyebut pihaknya hanya mengalokasikan Rp800 juta lebih untuk pilkades. Dinas PMD Sinjai baru akan kembali mengusulkan anggaran tambahan dengan menyesuaikan jumlah TPS. Hal itu penting karena jumlah TPS diprediksi membengkak.
Berdasarkan rencana anggaran pilkades , hanya dialokasikan satu TPS per desa. Namun, setelah melihat data pemilih, setiap desa ternyata menyiapkan lebih dari satu TPS, bahkan ada yang sampai tujuh TPS.
Yuhadi menyebut kondisi itu membuat TPS membengkak, dari mulanya diperkirakan 54 TPS menjadi 200 lebih TPS. Otomatis anggaran logistik pasti ikut membengkak. Belum lagi, mesti disediakan pula anggaran pembekalan untuk penyelenggara pilkades.
"Artinya jika mengacu jumlah TPS, otomatis akan mempengaruhi biaya lainnya. Atas dasar pertimbangan ketersediaan anggaran yang belum mencukupi, maka direncanakan tahapan pilkades baru dimulai Mei 2021 (dengan estimasi pilkades digelar September 2021-red)," jelasnya.
Terkait persoalan itu, Yuhadi berharap kekurangan dana pilkades cepat direspons oleh DPRD Sinjai terkait penganggarannya. Terlebih, masa jabatan sejumlah kepala desa itu sebenarnya sudah berakhir pada Juli mendatang.
(tri)
tulis komentar anda