Angkat Kesetaraan Gender, Kartunis Semarang Raih Penghargaan dari Turki
Selasa, 16 Februari 2021 - 20:41 WIB
Adapun penghargaan "Honorable Mention" diberikan kepada Luc Vernimmen dari Belgia, Abdul Arif dari Indonesia dan Galym Boranbayev dari Kazakhstan.
"Karya-karya akan dipamerkan di Pusat Seni Ahmed Adnan Saygun dan B?çakç? Han pada 8 Maret dan akan diterbitkan dalam sebuah katalog," kata Abdul.
Abdul menampilkan visual dua anak laki-laki dan perempuan yang duduk di atas podium dalam kartunya. Kedua anak sedang asyik membaca buku. Podium yang biasa digunakan sebagai panggung juara itu dibalik sehingga tampil setara.
"Karya ini terinspirasi dari fenomena sosial di sekitar. Masih ada perlakuan yang tidak adil terhadap perempuan. Terutama di dunia pendidikan," kata mahasiswa Pengembangan Kurikulum Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu.
Abdul menyebut, meskipun kebijakan nasional Indonesia mengedepankan pengarusutamaan gender, masih ada di tengah masyarakat yang tidak searah. Fakta yang tak bisa ia tampik adalah adanya stereotip masyarakat tentang gender. "Misalnya buat apa perempuan sekolah tinggi-tinggi. Dan masih banyak lainnya," katanya.
Penghargaan yang diraih Abdul kali ini menambahkan koleksi prestasi yang ia terima sebagai kartunis muda. Sebelumnya dia telah meraih sejumlah penghargaan kartun tingkat internasional. Di antaranya Appreciation Awards of the 3rd International Cartoon Competition BEAVERS LAUGH 2019, Ukraine.
Third place International Art & Design Competition 2019, Italy. Finalist World Press Cartoon 2019, Caldas da Rainha, Portugal. Excellence Award The International Environmental Protection Comics & Illustrator Contest 2017, China. Dan First Prize The 5th Kalder Bursa International Cartoon Competition, Turkey. "Semoga ini memotivasi saya untuk lebih giat berkarya," katanya.
"Karya-karya akan dipamerkan di Pusat Seni Ahmed Adnan Saygun dan B?çakç? Han pada 8 Maret dan akan diterbitkan dalam sebuah katalog," kata Abdul.
Abdul menampilkan visual dua anak laki-laki dan perempuan yang duduk di atas podium dalam kartunya. Kedua anak sedang asyik membaca buku. Podium yang biasa digunakan sebagai panggung juara itu dibalik sehingga tampil setara.
"Karya ini terinspirasi dari fenomena sosial di sekitar. Masih ada perlakuan yang tidak adil terhadap perempuan. Terutama di dunia pendidikan," kata mahasiswa Pengembangan Kurikulum Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu.
Abdul menyebut, meskipun kebijakan nasional Indonesia mengedepankan pengarusutamaan gender, masih ada di tengah masyarakat yang tidak searah. Fakta yang tak bisa ia tampik adalah adanya stereotip masyarakat tentang gender. "Misalnya buat apa perempuan sekolah tinggi-tinggi. Dan masih banyak lainnya," katanya.
Penghargaan yang diraih Abdul kali ini menambahkan koleksi prestasi yang ia terima sebagai kartunis muda. Sebelumnya dia telah meraih sejumlah penghargaan kartun tingkat internasional. Di antaranya Appreciation Awards of the 3rd International Cartoon Competition BEAVERS LAUGH 2019, Ukraine.
Third place International Art & Design Competition 2019, Italy. Finalist World Press Cartoon 2019, Caldas da Rainha, Portugal. Excellence Award The International Environmental Protection Comics & Illustrator Contest 2017, China. Dan First Prize The 5th Kalder Bursa International Cartoon Competition, Turkey. "Semoga ini memotivasi saya untuk lebih giat berkarya," katanya.
(shf)
tulis komentar anda