Jumlah Penduduk Miskin di Jatim Bertambah Menjadi 4,58 Juta Orang
Senin, 15 Februari 2021 - 15:55 WIB
SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat, pada bulan September 2020, jumlah penduduk miskin di Jatim mencapai 4.585.970 atau setara 11,46% dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk miskin di Jatim itu bertambah sebanyak 166.900 jiwa dibandingkan Maret 2020 yang sebanyak 4.419.100 jiwa atau 11,09% dari jumlah penduduk.
Jumlah penduduk miskin di Jatim tersebut tertinggi secara nasional. Disusul Jawa Barat (Jabar) sebanyak 4.188.520 jiwa atau setara 8,43%, Jawa Tengah (Jateng) sebanyak 4.119.930 jiwa atau setara 11,84% dan Sumatera Utara (Sumut) 1.356.720 jiwa. Sedangkan dari segi persentase, penduduk miskin di Jatim lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang sebesar 10,19%.
Baca juga: Longsor Nganjuk, 2 Korban Ditemukan Tewas, 16 Orang Masih Hilang
Menurut Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jatim, Asim Saputra secara umum, pada periode Maret 2011-September 2019 tingkat kemiskinan di Jatim mengalami penurunan, kecuali pada September 2013 dan Maret 2015. Peningkatan angka kemiskinan pada September 2013 dan Maret 2015, antara lain lain dipicu kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.
“Selanjutnya pada periode Maret 2020-September 2020 angka kemiskinan kembali meningkat, disebabkan adanya pandemi COVID-19,” katanya dalam rilis BPS Jatim, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Jombang Capai 15 Orang
Beberapa faktor penyebab kenaikan penduduk miskin itu selama periode Maret 2020-September 2020 antara lain, selama periode Maret-September 2020 terjadi inflasi umum sebesar -0,07%. Selama periode tersebut, beberapa komoditi makanan mengalami perubahan indeks harga konsumen (IHK). Komoditi beras mengalami penurunan sebesar 0,52%.
Penurunan indeks juga terjadi pada komoditi cabai rawit turun 52,50%, cabai merah turun 51,55%, bawang putih turun 43,97%, bawang merah turun 14,93%, telur ayam ras turun 12,15% serta daging ayam ras turun 10,83%. Terakhir, indeks upah buruh pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen, yaitu dari 109,23 pada Maret 2020 menjadi 109,82 pada September 2020.
Data BPS Jatim juga menunjukkan, selama periode Maret - September 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 138.000 jiwa. Dari 1.682.140 jiwa pada Maret 2020 menjadi 1.820.130 jiwa pada September 2020. Sementara di daerah perdesaan naik sebanyak 28.900 jiwa. Dari 2.736.970 jiwa pada Maret 2020 menjadi 2.765.840 jiwa pada September 2020
Jumlah penduduk miskin di Jatim tersebut tertinggi secara nasional. Disusul Jawa Barat (Jabar) sebanyak 4.188.520 jiwa atau setara 8,43%, Jawa Tengah (Jateng) sebanyak 4.119.930 jiwa atau setara 11,84% dan Sumatera Utara (Sumut) 1.356.720 jiwa. Sedangkan dari segi persentase, penduduk miskin di Jatim lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang sebesar 10,19%.
Baca juga: Longsor Nganjuk, 2 Korban Ditemukan Tewas, 16 Orang Masih Hilang
Menurut Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jatim, Asim Saputra secara umum, pada periode Maret 2011-September 2019 tingkat kemiskinan di Jatim mengalami penurunan, kecuali pada September 2013 dan Maret 2015. Peningkatan angka kemiskinan pada September 2013 dan Maret 2015, antara lain lain dipicu kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.
“Selanjutnya pada periode Maret 2020-September 2020 angka kemiskinan kembali meningkat, disebabkan adanya pandemi COVID-19,” katanya dalam rilis BPS Jatim, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Jombang Capai 15 Orang
Beberapa faktor penyebab kenaikan penduduk miskin itu selama periode Maret 2020-September 2020 antara lain, selama periode Maret-September 2020 terjadi inflasi umum sebesar -0,07%. Selama periode tersebut, beberapa komoditi makanan mengalami perubahan indeks harga konsumen (IHK). Komoditi beras mengalami penurunan sebesar 0,52%.
Penurunan indeks juga terjadi pada komoditi cabai rawit turun 52,50%, cabai merah turun 51,55%, bawang putih turun 43,97%, bawang merah turun 14,93%, telur ayam ras turun 12,15% serta daging ayam ras turun 10,83%. Terakhir, indeks upah buruh pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen, yaitu dari 109,23 pada Maret 2020 menjadi 109,82 pada September 2020.
Data BPS Jatim juga menunjukkan, selama periode Maret - September 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 138.000 jiwa. Dari 1.682.140 jiwa pada Maret 2020 menjadi 1.820.130 jiwa pada September 2020. Sementara di daerah perdesaan naik sebanyak 28.900 jiwa. Dari 2.736.970 jiwa pada Maret 2020 menjadi 2.765.840 jiwa pada September 2020
(msd)
tulis komentar anda