Desanya Terisolir, Infrastruktur Terbatas, Warga Usulkan Pindah Ibu Kota
Sabtu, 06 Februari 2021 - 09:57 WIB
KUALA PEMBUANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, menyebut ada seruan masyarakat yang ada di Desa Sungai Perlu, Kecamatan Seruyan Hilir, untuk memindahkan ibu kota desa tersebut ke Kudung.
Anggota DPRD Kabupaten Seruyan, Bejo Riyanto menilai, jika wacana pemindahan ibu kota Desa Sungai Perlu, ke wilayah Kudung, merupakan cara yang tepat untuk membebaskan desa tersebut dari keterisoliran .
"Saya rasa ini tidak terlepas dari sulitnya akses jalan yang harus ditempuh untuk mencapai Desa Sungai Perlu saat ini, sehingga tidak heran jika sebagian masyarakat menginginkan hal tersebut," katanya, Sabtu (6/2/2021).
Di samping itu, sebagian besar wilayahnya juga masuk dalam hutan lindung, sehingga hal ini tentu jadi kendala tersendiri untuk melakukan pembangunan baik itu infrastruktur dan fasilitas pelayanan masyarakat .
"Meskipun kita masih belum tahu di mana batas-batasnya, tapi memang itu jadi kendala kalau kita mau melakukan pembangunan di desa tersebut, sehingga kami menilai pemindahan ibu kota desa itu adalah solusinya, sebenarnya ini memang permintaan yang sudah lama disampaikan oleh sebagian masyarakat di sana," ujarnya.
Terkait wacana tersebut, dirinya menegaskan bahwa hanya ibu kota pemerintahannya saja yang akan dipindah dan tetap mempertahankan Desa Sungai Perlu, mengingat desa tersebut menyimpan sejarah penting tentang terbentuknya Bumi Gawi Hatantiring.
"Pemerintahannya saja yang kita pindah, kalau desanya biarkan tetap di sana, karena biar bagaimanapun desa tersebut punya nilai sejarah," tegasnya.
Anggota DPRD Kabupaten Seruyan, Bejo Riyanto menilai, jika wacana pemindahan ibu kota Desa Sungai Perlu, ke wilayah Kudung, merupakan cara yang tepat untuk membebaskan desa tersebut dari keterisoliran .
"Saya rasa ini tidak terlepas dari sulitnya akses jalan yang harus ditempuh untuk mencapai Desa Sungai Perlu saat ini, sehingga tidak heran jika sebagian masyarakat menginginkan hal tersebut," katanya, Sabtu (6/2/2021).
Di samping itu, sebagian besar wilayahnya juga masuk dalam hutan lindung, sehingga hal ini tentu jadi kendala tersendiri untuk melakukan pembangunan baik itu infrastruktur dan fasilitas pelayanan masyarakat .
"Meskipun kita masih belum tahu di mana batas-batasnya, tapi memang itu jadi kendala kalau kita mau melakukan pembangunan di desa tersebut, sehingga kami menilai pemindahan ibu kota desa itu adalah solusinya, sebenarnya ini memang permintaan yang sudah lama disampaikan oleh sebagian masyarakat di sana," ujarnya.
Baca Juga
Terkait wacana tersebut, dirinya menegaskan bahwa hanya ibu kota pemerintahannya saja yang akan dipindah dan tetap mempertahankan Desa Sungai Perlu, mengingat desa tersebut menyimpan sejarah penting tentang terbentuknya Bumi Gawi Hatantiring.
"Pemerintahannya saja yang kita pindah, kalau desanya biarkan tetap di sana, karena biar bagaimanapun desa tersebut punya nilai sejarah," tegasnya.
(eyt)
tulis komentar anda