Gadis Cantik Jagoan Taekwondo Ini Tak Kenal Lelah Bertarung Melawan Stroke
Minggu, 31 Januari 2021 - 11:11 WIB
"Awal mula dia sakit ketika setelah shalat subuh, tau-tahu menjerit terus muntah dan mimisan. Selanjutnya saya bawa di rumah sakit swasta di Sukoharjo tapi tidak ada perubahan. Sehingga pindah rumah sakit lain di Solo dan dioperasi. Kata dokter pembuluh darah di otaknya pecah," katanya.
Saat ini, kata dia, putri kesayangannya menjalani perawatan di rumah. Selain itu juga kontrol setiap sebulan sekali di rumah sakit. "Kalau kontrol harus pakai ambulans. Sementara di rumah menjalani terapi sendiri. Saya latih mulai dari duduk sampai bisa merambat jalan. Latihan banyak bergerak, supaya cepat berjalan kembali," ujar Margono.
Motivasi terus diberikan Margono kepada putri kesayangannya. Selain merawat dan melatih berjalan di rumah, sang ayah juga berusaha membangkitkan daya ingat Firda yang belum pulih 100%.
Salah satunya dengan mengantarkannya ke tempat latihan taekwondo, di Mahameru Indonesia Dojang Gonilan, Sukoharjo. "Saya terus beri motivasi kepadanya. Kalau ingin ke tempat latihan taekwondo saya antar untuk melihat teman-teman latihan. Tapi itu sesuai keinginannya," ungkapnya.
Ia berharap dengan latihan secara rutin, Firda bisa cepat kembali pulih normal. "Harapan kami supaya bisa main seperti teman-temannya lagi, sekolah secara normal," kata Margono.
Sementara, Firda tak mau menyerah dan pasrah begitu saja dengan kondisi fisiknya saat ini. Ia terus memacu semangatnya untuk bisa bangkit dan kembali menjalani kehidupan secara normal.
Keinginan untuk bangkit itu tampak terpancar dari ekspresi wajah Firda. Semangat dan keyakinannya untuk bangkit patut diacungi jempol. Meski selama 7 tahun menderita stroke, ia terus berusaha untuk menggerakkan separuh anggota tubuh di bagian kanan dengan berlatih secara rutin.
Gadis kelahiran Semarang, 14 Januari 2003 ini ‘menghidupkan’ kembali ingatannya yang sempat hilang dalam beberapa tahun terakhir ini. Berbagai kegiatan pun dilakukannya.
Mulai dari jalan-jalan menyisir kampung hingga melatih gerakan-gerakan dalam bela diri taekwondo. Wajar saja, di klub Mahameru Indonesia Dojang Gonilan Sukoharjo, Firda merupakan Senior dengan menyandang sabuk merah.
"Saya suka jalan-jalan, kadang-kadang latihan taekwondo dengan nendang-nendang," ujar Firda. Ia mengaku sangat senang ketika datang ke Mahameru untuk melihat teman-temannya berlatih. "Saya senang dan bahagia datang ke Dojang Gonilan," katanya.
Saat ini, kata dia, putri kesayangannya menjalani perawatan di rumah. Selain itu juga kontrol setiap sebulan sekali di rumah sakit. "Kalau kontrol harus pakai ambulans. Sementara di rumah menjalani terapi sendiri. Saya latih mulai dari duduk sampai bisa merambat jalan. Latihan banyak bergerak, supaya cepat berjalan kembali," ujar Margono.
Motivasi terus diberikan Margono kepada putri kesayangannya. Selain merawat dan melatih berjalan di rumah, sang ayah juga berusaha membangkitkan daya ingat Firda yang belum pulih 100%.
Salah satunya dengan mengantarkannya ke tempat latihan taekwondo, di Mahameru Indonesia Dojang Gonilan, Sukoharjo. "Saya terus beri motivasi kepadanya. Kalau ingin ke tempat latihan taekwondo saya antar untuk melihat teman-teman latihan. Tapi itu sesuai keinginannya," ungkapnya.
Ia berharap dengan latihan secara rutin, Firda bisa cepat kembali pulih normal. "Harapan kami supaya bisa main seperti teman-temannya lagi, sekolah secara normal," kata Margono.
Sementara, Firda tak mau menyerah dan pasrah begitu saja dengan kondisi fisiknya saat ini. Ia terus memacu semangatnya untuk bisa bangkit dan kembali menjalani kehidupan secara normal.
Keinginan untuk bangkit itu tampak terpancar dari ekspresi wajah Firda. Semangat dan keyakinannya untuk bangkit patut diacungi jempol. Meski selama 7 tahun menderita stroke, ia terus berusaha untuk menggerakkan separuh anggota tubuh di bagian kanan dengan berlatih secara rutin.
Gadis kelahiran Semarang, 14 Januari 2003 ini ‘menghidupkan’ kembali ingatannya yang sempat hilang dalam beberapa tahun terakhir ini. Berbagai kegiatan pun dilakukannya.
Mulai dari jalan-jalan menyisir kampung hingga melatih gerakan-gerakan dalam bela diri taekwondo. Wajar saja, di klub Mahameru Indonesia Dojang Gonilan Sukoharjo, Firda merupakan Senior dengan menyandang sabuk merah.
"Saya suka jalan-jalan, kadang-kadang latihan taekwondo dengan nendang-nendang," ujar Firda. Ia mengaku sangat senang ketika datang ke Mahameru untuk melihat teman-temannya berlatih. "Saya senang dan bahagia datang ke Dojang Gonilan," katanya.
tulis komentar anda