Kinerja Ekonomi Jawa Timur di Triwulan I 2021 Diprediksi Membaik
Senin, 25 Januari 2021 - 18:55 WIB
SURABAYA - Perekonomian Jawa Timur (Jatim) pada triwulan I 2021 diperkirakan lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut diperkirakan bersumber dari kenaikan konsumsi rumah tangga, konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT), investasi, dan net ekspor antar daerah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, Difi Ahmad Johansyah mengatakan, konsumsi rumah tangga tersebut diperkirakan meningkat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan aktivitas di Jatim dan nasional. Potensi peningkatan konsumsi itu ditopang perbaikan pendapatan dan ekspektasi konsumen.
Baca juga: Dua Kali Melanggar PPKM, Minimarket di Manyar Gresik Terancam Tutup
“Pembukaan industri yang ditandai dengan dikeluarkannya Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) berpotensi menyerap kembali tenaga kerja dan dapat mendorong daya beli masyarakat,” katanya, Senin (25/1/2021).
Selain itu adanya kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) di Jatim turut berperan dalam peningkatan konsumsi masyarakat. Lebih lanjut perkiraan mulai tersedianya vaksin COVID-19 membuat keyakinan masyarakat meningkat dalam melakukan aktivitas di luar rumah. Peningkatan konsumsi juga ditopang oleh pembukaan pusat perbelanjaan dan pariwisata. “Tentu pembukaan pusat perbelanjaan dan tempat wisata itu tetap mengedepankan protokol COVID-19,” ujar Difi.
Dia menambahkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) juga telah mengizinkan Pemerintah Daerah (Pemda) membuka sekolah di semua zona pada Januari 2021. Hal ini juga berpotensi meningkatkan penjualan kebutuhan sekolah, yakni seragam, alat tulis, dan alas kaki. “Pulihnya kepercayaan konsumen juga diprakirakan mendukung perbaikan konsumsi LNPRT lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya,” tandas Difi.
Baca juga: Crazy Rich Malang Masuk 10 Nama Penerima Vaksin COVID-19 Pertama, Berikut Daftarnya
Kinerja investasi, kata dia, diperkirakan tumbuh meningkat dibandingkan triwulan IV 2020. Ini seiring dengan potensi kenaikan permintaan domestik dan global. Kinerja perekonomian domestik dan global yang membaik diperkirakan meningkatkan business confidence pelaku usaha. Sehingga investasi yang sebelumnya tertahan pada 2020 akan terealisasi di awal tahun 2021.
“Peningkatan kinerja investasi bangunan pada triwulan I 2021 seiring dengan normalisasi pembatasan aktivitas, serta adanya kenaikan anggaran infrastruktur dalam APBN,” pungkasnya.
Diketahui, ekonomi Jatim pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi hingga -5,9%. Lalu pada triwulan III 2020 masih terkontraksi tetapi tidak sebesar kuartal II yakni -3,75%. Pada triwulan IV 2021, BI Jatim memperkirakan perekonomian Jatim tumbuh 0%.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, Difi Ahmad Johansyah mengatakan, konsumsi rumah tangga tersebut diperkirakan meningkat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan aktivitas di Jatim dan nasional. Potensi peningkatan konsumsi itu ditopang perbaikan pendapatan dan ekspektasi konsumen.
Baca juga: Dua Kali Melanggar PPKM, Minimarket di Manyar Gresik Terancam Tutup
“Pembukaan industri yang ditandai dengan dikeluarkannya Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) berpotensi menyerap kembali tenaga kerja dan dapat mendorong daya beli masyarakat,” katanya, Senin (25/1/2021).
Selain itu adanya kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) di Jatim turut berperan dalam peningkatan konsumsi masyarakat. Lebih lanjut perkiraan mulai tersedianya vaksin COVID-19 membuat keyakinan masyarakat meningkat dalam melakukan aktivitas di luar rumah. Peningkatan konsumsi juga ditopang oleh pembukaan pusat perbelanjaan dan pariwisata. “Tentu pembukaan pusat perbelanjaan dan tempat wisata itu tetap mengedepankan protokol COVID-19,” ujar Difi.
Dia menambahkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) juga telah mengizinkan Pemerintah Daerah (Pemda) membuka sekolah di semua zona pada Januari 2021. Hal ini juga berpotensi meningkatkan penjualan kebutuhan sekolah, yakni seragam, alat tulis, dan alas kaki. “Pulihnya kepercayaan konsumen juga diprakirakan mendukung perbaikan konsumsi LNPRT lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya,” tandas Difi.
Baca juga: Crazy Rich Malang Masuk 10 Nama Penerima Vaksin COVID-19 Pertama, Berikut Daftarnya
Kinerja investasi, kata dia, diperkirakan tumbuh meningkat dibandingkan triwulan IV 2020. Ini seiring dengan potensi kenaikan permintaan domestik dan global. Kinerja perekonomian domestik dan global yang membaik diperkirakan meningkatkan business confidence pelaku usaha. Sehingga investasi yang sebelumnya tertahan pada 2020 akan terealisasi di awal tahun 2021.
“Peningkatan kinerja investasi bangunan pada triwulan I 2021 seiring dengan normalisasi pembatasan aktivitas, serta adanya kenaikan anggaran infrastruktur dalam APBN,” pungkasnya.
Diketahui, ekonomi Jatim pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi hingga -5,9%. Lalu pada triwulan III 2020 masih terkontraksi tetapi tidak sebesar kuartal II yakni -3,75%. Pada triwulan IV 2021, BI Jatim memperkirakan perekonomian Jatim tumbuh 0%.
(msd)
tulis komentar anda