Sangat Aktif, Selama 2020 Jawa Barat Diguncang 992 Gempa Bumi
Jum'at, 22 Januari 2021 - 10:59 WIB
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mencatat kejadian gempa bumi di wilayah Jawa Barat pada 2020 sebanyak 992 kejadian. Kendati begitu, mayoritas gempa bumi berada di wilayah lautan dengan angka kedalaman cukup tinggi.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, kendati secara angka, gempa bumi di Jabar mencapai ratusan, namun bila dibandingkan tahun 2019 jauh lebih kecil. Tingkat kegempaan di Jawa Barat pada 2020 mengalami penurunan baik dari segi kuantitas maupun kekuatan gempa buminya.
Baca juga: Tertinggi di Indonesia, Ini Jumlah Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus 2020
"Jumlah gempa bumi tahun lalu sebanyak 992 kejadian, atau mengalami penurunan sekitar 40% dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 1.418 kejadian," kata Rahayu kepada MNC News Portal, Jumat (22/1/2021).
Menurut dia, secara karakteristik, gempa tahun 2019 lebih dominan terjadi di dekat pantai selatan Jawa Barat hingga daratan dengan kedalaman dangkal. Sedangkan gempa bumi tahun 2020 lebih dominan terjadi di lautan.
Dari sisi penyebabnya, gempa bumi tahun 2020 lebih dominan disebabkan aktivitas subduksi dengan kedalaman lebih dari 100 km. Walau magnitudo (getarannya) lebih besar. Namun, karena jarak yang jauh, tidak dirasakan di permukaan bumi, oleh manusia.
Baca juga: Bule Cantik Adriana Dibunuh Pacarnya dengan Pisau Lempar dari Slovakia
"Ini sangat berbeda dengan tahun 2019, di mana lebih dominan gempa-gempa yang berpusat di daratan. Penyebabnya juga karena sesar-sesar lokal yang dangkal. Walaupun magnitudonya relatif kecil, tapi banyak gempa bumi yang dirasakan pada tahun 2019," beber dia.
Diketahui, BMKG saat ini memasang puluhan alat seismograf, untuk mengetahui semua aktivitas seismik yang terjadi di bumi Jawa Barat. Alat ini akan mendeteksi sekecil apapun getaran bumi, bahkan getaran gempa bumi yang tidak dirasakan manusia.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, kendati secara angka, gempa bumi di Jabar mencapai ratusan, namun bila dibandingkan tahun 2019 jauh lebih kecil. Tingkat kegempaan di Jawa Barat pada 2020 mengalami penurunan baik dari segi kuantitas maupun kekuatan gempa buminya.
Baca juga: Tertinggi di Indonesia, Ini Jumlah Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus 2020
"Jumlah gempa bumi tahun lalu sebanyak 992 kejadian, atau mengalami penurunan sekitar 40% dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 1.418 kejadian," kata Rahayu kepada MNC News Portal, Jumat (22/1/2021).
Menurut dia, secara karakteristik, gempa tahun 2019 lebih dominan terjadi di dekat pantai selatan Jawa Barat hingga daratan dengan kedalaman dangkal. Sedangkan gempa bumi tahun 2020 lebih dominan terjadi di lautan.
Dari sisi penyebabnya, gempa bumi tahun 2020 lebih dominan disebabkan aktivitas subduksi dengan kedalaman lebih dari 100 km. Walau magnitudo (getarannya) lebih besar. Namun, karena jarak yang jauh, tidak dirasakan di permukaan bumi, oleh manusia.
Baca juga: Bule Cantik Adriana Dibunuh Pacarnya dengan Pisau Lempar dari Slovakia
"Ini sangat berbeda dengan tahun 2019, di mana lebih dominan gempa-gempa yang berpusat di daratan. Penyebabnya juga karena sesar-sesar lokal yang dangkal. Walaupun magnitudonya relatif kecil, tapi banyak gempa bumi yang dirasakan pada tahun 2019," beber dia.
Diketahui, BMKG saat ini memasang puluhan alat seismograf, untuk mengetahui semua aktivitas seismik yang terjadi di bumi Jawa Barat. Alat ini akan mendeteksi sekecil apapun getaran bumi, bahkan getaran gempa bumi yang tidak dirasakan manusia.
(msd)
tulis komentar anda