4 Kali Wedus Gembel Kembali Terjadi di Merapi
Kamis, 21 Januari 2021 - 07:59 WIB
YOGYAKARTA - Gunung Merapi terus mengeluarkan aktivitas vulkanik khasnya berupa awan panas atau wedus gembel. Sejak malam tadi, tercatat empat kali wedus gembel keluar dari gunung api teraktif di Indonesia tersebut.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, saat ini Gunung Merapi terus mengeluarkan material erupsi. Tercatat material yang berada di puncak berkisar 85 ribu meter kubik.
"Awan panas juga terjadi seiring dengan munculnya lava pijar. Sejak pukul 18.00 WIB pada tanggal 20 Januari sampai dengan pagi tadi pukul 06.00 WIB tercatat empat kali awan panas guguran terjadi," terangnya di Yogyakarta Kamis (21/1/2021).
Dijelaskannya, jarak luncur awan panas kali ini dengan jarak luncur maksimal 1500 meter menuju ke barat daya. Selain itu juga lava pijar yang terus terjadi dengan jarak luncur antara 300 sampai 700 meter.
"Jika diakumulasi dalam satu hari pada 20 januari, kejadian luncuran awan panas paling tinggi, yaitu mencapai 14 kali. Sedangkan pagi ini baru satu kali," ulasnya.
Dengan aktivitas vulkanik yang sangat tinggi ini, kata Hanik, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas berada pada sektor selatan-barat daya meliputi kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan kali Putih sejauh maksimal 5 km.
Begitu juga dengan ancaman lontaran material vulkanik saat terjadi erupsi eksplosif yang dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: Program Hamil, Sejumlah Tenaga Kesehatan Tolak Vaksinasi COVID-19
Dari laporan BPPTKG sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada 20 Januari tercatat 3 kali awan panas guguran, 37 kali gempa guguran, gempa hembusan 6 kali, gempa fase banyak 6 kali.
Sedangkan sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi ini, terjadi satu kali awan panas guguran dengan amplitudo 21 mm dan durasi 133 detik. Gempa guguran sebanyak 50 kali, gempa fase banyak dua kali.
Baca juga: 25 Januari, Vaksinasi COVID-19 Tahap 1 di Jawa Tengah Ditarget Kelar
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi mencapai 300 meter di atas puncak kawah. Hingga saat ini status Merapi masih tetap siaga atau level III," pungkasnya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, saat ini Gunung Merapi terus mengeluarkan material erupsi. Tercatat material yang berada di puncak berkisar 85 ribu meter kubik.
"Awan panas juga terjadi seiring dengan munculnya lava pijar. Sejak pukul 18.00 WIB pada tanggal 20 Januari sampai dengan pagi tadi pukul 06.00 WIB tercatat empat kali awan panas guguran terjadi," terangnya di Yogyakarta Kamis (21/1/2021).
Dijelaskannya, jarak luncur awan panas kali ini dengan jarak luncur maksimal 1500 meter menuju ke barat daya. Selain itu juga lava pijar yang terus terjadi dengan jarak luncur antara 300 sampai 700 meter.
"Jika diakumulasi dalam satu hari pada 20 januari, kejadian luncuran awan panas paling tinggi, yaitu mencapai 14 kali. Sedangkan pagi ini baru satu kali," ulasnya.
Dengan aktivitas vulkanik yang sangat tinggi ini, kata Hanik, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas berada pada sektor selatan-barat daya meliputi kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan kali Putih sejauh maksimal 5 km.
Begitu juga dengan ancaman lontaran material vulkanik saat terjadi erupsi eksplosif yang dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: Program Hamil, Sejumlah Tenaga Kesehatan Tolak Vaksinasi COVID-19
Dari laporan BPPTKG sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada 20 Januari tercatat 3 kali awan panas guguran, 37 kali gempa guguran, gempa hembusan 6 kali, gempa fase banyak 6 kali.
Sedangkan sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi ini, terjadi satu kali awan panas guguran dengan amplitudo 21 mm dan durasi 133 detik. Gempa guguran sebanyak 50 kali, gempa fase banyak dua kali.
Baca juga: 25 Januari, Vaksinasi COVID-19 Tahap 1 di Jawa Tengah Ditarget Kelar
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi mencapai 300 meter di atas puncak kawah. Hingga saat ini status Merapi masih tetap siaga atau level III," pungkasnya.
(boy)
tulis komentar anda