8 Rumah di Kampung Nelayan Jambi Porak-poranda Dihantam Ombak Laut
Minggu, 17 Januari 2021 - 06:52 WIB
JAMBI - Bencana alam tidak hanya terjadi di Pulau Jawa dan Sulawesi saja, tapi di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi. Setidaknya, 8 rumah warga di Kampung Nelayan, Desa Air Hitam Laut, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi porak-poranda dihantam gelombang ombak laut.
Camat Sadu, Frans saat dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut, bahwa ada sebanyak 8 rumah warga rusak akibat hantaman gelombang ombak. "Ya benar ada, kejadiannya di kampung nelayan, Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Tanjabtim. Saat ini, sebagian warga mengungsi ketempat lebih aman," ujarnya, Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Korban Gempa Sulbar, BNPB: 47 Orang Meningal di Mamuju, 9 di Majene
Menurutnya, ini disebabkan tingginya gelombang ombak laut di pantai timur saat ini. "ini dikarenakan meningkatnya cuaca ekstrim, seperti hujan deras, badai dan petir sehingga para nelayan di bibir pantai banyak menepi kerena gelombang ombak."
Diakuinya, terkait kejadian di Kampung Nelayan, pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak pemerintah kabupaten dan BPBD agar membantu para warga. "BPBD sudah ketempat kejadian untuk mengevakuasi warga yang ditepi laut," ungkap Frans.
Seketaris Daerah Tanjabtim, Safril mengaku sangat prihatin atas peristiwa di wilayah Kampung Nelayan sampai rumah warga dihantam gelombang ombak besar.
Baca juga: Napi Kasus Narkoba Tewas di Lapas Indramayu Diduga Dibunuh
Atas kejadian ini, pihaknya sudah mempersiapkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana. "Sangat perhatian sekali. Saat ini, kita sudah persiapkan bantuan yang ada kepada warga," ujarnya.
Terpisah, Kabid kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tanjungjabung Timur. Indra Gunawan Nasution belum bisa memastikan kerugian akibat kejadian ini.
"Dari BMKG juga mengatakan bahwa puncak hujan di Provinsi Jambi sampai bulan Februari 2021. Saya berpesan kepada masyarakat yang tinggal di bibir pantai serta dipinggiran Sungai Batanghari agar selalu waspada," harapnya.
Camat Sadu, Frans saat dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut, bahwa ada sebanyak 8 rumah warga rusak akibat hantaman gelombang ombak. "Ya benar ada, kejadiannya di kampung nelayan, Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Tanjabtim. Saat ini, sebagian warga mengungsi ketempat lebih aman," ujarnya, Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Korban Gempa Sulbar, BNPB: 47 Orang Meningal di Mamuju, 9 di Majene
Menurutnya, ini disebabkan tingginya gelombang ombak laut di pantai timur saat ini. "ini dikarenakan meningkatnya cuaca ekstrim, seperti hujan deras, badai dan petir sehingga para nelayan di bibir pantai banyak menepi kerena gelombang ombak."
Diakuinya, terkait kejadian di Kampung Nelayan, pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak pemerintah kabupaten dan BPBD agar membantu para warga. "BPBD sudah ketempat kejadian untuk mengevakuasi warga yang ditepi laut," ungkap Frans.
Seketaris Daerah Tanjabtim, Safril mengaku sangat prihatin atas peristiwa di wilayah Kampung Nelayan sampai rumah warga dihantam gelombang ombak besar.
Baca juga: Napi Kasus Narkoba Tewas di Lapas Indramayu Diduga Dibunuh
Atas kejadian ini, pihaknya sudah mempersiapkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana. "Sangat perhatian sekali. Saat ini, kita sudah persiapkan bantuan yang ada kepada warga," ujarnya.
Terpisah, Kabid kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tanjungjabung Timur. Indra Gunawan Nasution belum bisa memastikan kerugian akibat kejadian ini.
"Dari BMKG juga mengatakan bahwa puncak hujan di Provinsi Jambi sampai bulan Februari 2021. Saya berpesan kepada masyarakat yang tinggal di bibir pantai serta dipinggiran Sungai Batanghari agar selalu waspada," harapnya.
(msd)
tulis komentar anda