Pesawat MAF Dibakar KKB, Persekutuan Gereja Papua Barat: Kami Mengutuk Keras
Jum'at, 15 Januari 2021 - 21:24 WIB
JAYAPURA - Pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya, pada 6 Januari 2021 lalu. Mendapat reaksi keras dari Presiden Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua, Socratez S. Yoman.
Dalam keterangannya, Socrates menganggap bahwa pembakaran pesawat milik misionaris tersebut sama seperti sedang mencoba membunuh kehidupan bagi Papua.
" Pembakaran pesawat MAF yang diisikan para misionaris adalah perlawann terhadap keagungan Tuhan. Saya mengecam perlakuan yang dilakukan oleh kelompok TPNPB itu," tegasnya.
Menurut Socratez, Papua adalah daerah menginginkan kebebasan dan kemerdekaan, sebab ia berangggapan bahwa saat ini banyak pihak telah mengisi posisi di Papua untuk kepentingan lain.
"Papua ini pulau besar yang terombang-ambing. Ada banyak pihak yang mengisi kekosongan di Papua dan itu tidak sesuai dengan keinginan rakyat Papua. Sehingga yang menjadi satu-satunya jawaban bagi Papua adalah nilai keagamaan ," ungkapnya.
Pendekatan kedamaian yang dibawa para misionaris menjadi satu-satunya harapan bagi Papua, dihancurkan juga oleh kelompok separartis.
"Biadab, mereka adalah kelompok biadab yang tidak memakai otak dalam setiap tindakannya. Misionaris itu harapan bagi Papua, mereka menyebarkan ilmu dan firman Tuhan untuk kedamaian tanah Papua, kenapa diteror?," pungkasnya.
Baca Juga
Dalam keterangannya, Socrates menganggap bahwa pembakaran pesawat milik misionaris tersebut sama seperti sedang mencoba membunuh kehidupan bagi Papua.
" Pembakaran pesawat MAF yang diisikan para misionaris adalah perlawann terhadap keagungan Tuhan. Saya mengecam perlakuan yang dilakukan oleh kelompok TPNPB itu," tegasnya.
Menurut Socratez, Papua adalah daerah menginginkan kebebasan dan kemerdekaan, sebab ia berangggapan bahwa saat ini banyak pihak telah mengisi posisi di Papua untuk kepentingan lain.
Baca Juga
"Papua ini pulau besar yang terombang-ambing. Ada banyak pihak yang mengisi kekosongan di Papua dan itu tidak sesuai dengan keinginan rakyat Papua. Sehingga yang menjadi satu-satunya jawaban bagi Papua adalah nilai keagamaan ," ungkapnya.
Pendekatan kedamaian yang dibawa para misionaris menjadi satu-satunya harapan bagi Papua, dihancurkan juga oleh kelompok separartis.
"Biadab, mereka adalah kelompok biadab yang tidak memakai otak dalam setiap tindakannya. Misionaris itu harapan bagi Papua, mereka menyebarkan ilmu dan firman Tuhan untuk kedamaian tanah Papua, kenapa diteror?," pungkasnya.
(eyt)
tulis komentar anda