Buku Karya ASN Kabupaten Agam Hadir di National Library of Australia
Jum'at, 15 Mei 2020 - 12:54 WIB
AGAM - Nama Tommy TRD yang merupakan mantan Camat Matur dan Kepala Bagian Humas Setda Agam, saat ini tercatat di sebagai salah seorang penulis buku yang karyanya terdaftar di National Library of Australia. Setelah buku "Gumarang 7, The Story of Camat Matur" yang merupakan buku karya pertamanya, tercatat sebagai salah satu koleksi buku yang tersedia di pustaka nasional negeri Kangguru itu.
Tommy yang merupakan alumni angkatan XVI STPDN, sempat menjalani karir di Pemerintah Kabupaten Agam selama 2,5 tahun sebelum akhirnya mengajukan pindah tugas ke Pemprov Sumatera Barat. Selama periode 2,5 tahun itu Tommy menduduki dua jabatan strategis, yaitu Camat Matur dan Kepala Bagian Humas.
Sebagai salah satu ASN yang baru bergabung di Pemkab Agam tahun 2017, Tommy dianggap sebagai salah satu ASN yang menonjol di antara ASN di Kabupaten Agam. Beberapa terobosan dan inovasi yang diciptakan olehnya pada setiap jabatan yang diembannya menjadi sebuah langkah baru bagi organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Agam. Bupati Agam Dr. H. Indra Catri bahkan menjulukinya dengan sebutan "padi ka baniah".
Sebagai Camat Matur, ia berhasil mendatangkan bantuan dana pendirian badan usaha dari Badan Ekonomi Kreatif RI (BEKRAF RI) bagi pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Agam. Tidak tanggung-tanggung, pada saat itu jumlah bantuan anggaran yang disediakan hampir mencapai Rp1 miliar. Selain itu Matur juga menjadi satu-satunya Kecamatan di Agam yang memiliki lembaga kursus Bahasa Inggris yang bekerja sama langsung dengan Kampung Inggris di Pare-Kediri.
Masih pada masa jabatannya Matur juga berhasil menjadi tuan rumah MTQ Nasional tingkat Kabupaten Agam ke-38, yang pembukaannya mencatatkan sejarah dengan penampilan perdana Drum Band GAP IPDN Regional Sumatera Barat di tanah Agam. Dalam bidang administratif Tommy juga menjadi Camat pertama yang memenangkan penghargaan Kecamatan Terbaik dalam Pendampingan dan Pengelolaan Dana Desa tingkat Kabupaten Agam. Di akhir masa jabatannya Tommy juga berhasil merampungkan pembangunan Kantor Camat Matur, yang sampai saat ini menjadi salah satu Kantor Camat termegah di Sumatera Barat.
Beragam perjalanan selama menjadi Camat Matur inilah kemudian yang dirangkum oleh Tommy menjadi sebuah buku semi biografi berkategori true story. Dihubungi senin (11/5), Tommy menyampaikan rasa syukurnya terkait pencapaian buku karyanya itu.
"Sebenarnya buku itu ditulis untuk memenuhi cita-cita pribadi, sekaligus sebagai memoar jabatan selama menjadi Camat Matur di bawah kepemimpinan Bupati Agam Dr. H. Indra Catri. Tidak terpikir bahwa buku itu akan sampai ke perpustakaan mana pun, apalagi sampai ke Pustaka Nasional Australia sana," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan oleh Tommy, tidak banyak ASN yang mau menuliskan pengalaman suka dan dukanya selama bertugas dalam bentuk buku. Padahal menurutnya hal itu penting, selain sebagai memoar, juga bisa berfungsi sebagai media pembelajaran atau penambah pengalaman bagi ASN lainnya.
"Jika kita pergi ke toko-toko buku, sangat sulit untuk menemukan otobiografi dari seorang ASN. Rata-rata yang akan kita temukan adalah otobiografi milik para Jenderal TNI, Jenderal Polisi, atau para pejabat negara. Padahal ASN pun juga punya suka duka yang banyak dalam pengabdian," tegasnya.
Tommy yang merupakan alumni angkatan XVI STPDN, sempat menjalani karir di Pemerintah Kabupaten Agam selama 2,5 tahun sebelum akhirnya mengajukan pindah tugas ke Pemprov Sumatera Barat. Selama periode 2,5 tahun itu Tommy menduduki dua jabatan strategis, yaitu Camat Matur dan Kepala Bagian Humas.
Sebagai salah satu ASN yang baru bergabung di Pemkab Agam tahun 2017, Tommy dianggap sebagai salah satu ASN yang menonjol di antara ASN di Kabupaten Agam. Beberapa terobosan dan inovasi yang diciptakan olehnya pada setiap jabatan yang diembannya menjadi sebuah langkah baru bagi organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Agam. Bupati Agam Dr. H. Indra Catri bahkan menjulukinya dengan sebutan "padi ka baniah".
Sebagai Camat Matur, ia berhasil mendatangkan bantuan dana pendirian badan usaha dari Badan Ekonomi Kreatif RI (BEKRAF RI) bagi pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Agam. Tidak tanggung-tanggung, pada saat itu jumlah bantuan anggaran yang disediakan hampir mencapai Rp1 miliar. Selain itu Matur juga menjadi satu-satunya Kecamatan di Agam yang memiliki lembaga kursus Bahasa Inggris yang bekerja sama langsung dengan Kampung Inggris di Pare-Kediri.
Masih pada masa jabatannya Matur juga berhasil menjadi tuan rumah MTQ Nasional tingkat Kabupaten Agam ke-38, yang pembukaannya mencatatkan sejarah dengan penampilan perdana Drum Band GAP IPDN Regional Sumatera Barat di tanah Agam. Dalam bidang administratif Tommy juga menjadi Camat pertama yang memenangkan penghargaan Kecamatan Terbaik dalam Pendampingan dan Pengelolaan Dana Desa tingkat Kabupaten Agam. Di akhir masa jabatannya Tommy juga berhasil merampungkan pembangunan Kantor Camat Matur, yang sampai saat ini menjadi salah satu Kantor Camat termegah di Sumatera Barat.
Beragam perjalanan selama menjadi Camat Matur inilah kemudian yang dirangkum oleh Tommy menjadi sebuah buku semi biografi berkategori true story. Dihubungi senin (11/5), Tommy menyampaikan rasa syukurnya terkait pencapaian buku karyanya itu.
"Sebenarnya buku itu ditulis untuk memenuhi cita-cita pribadi, sekaligus sebagai memoar jabatan selama menjadi Camat Matur di bawah kepemimpinan Bupati Agam Dr. H. Indra Catri. Tidak terpikir bahwa buku itu akan sampai ke perpustakaan mana pun, apalagi sampai ke Pustaka Nasional Australia sana," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan oleh Tommy, tidak banyak ASN yang mau menuliskan pengalaman suka dan dukanya selama bertugas dalam bentuk buku. Padahal menurutnya hal itu penting, selain sebagai memoar, juga bisa berfungsi sebagai media pembelajaran atau penambah pengalaman bagi ASN lainnya.
"Jika kita pergi ke toko-toko buku, sangat sulit untuk menemukan otobiografi dari seorang ASN. Rata-rata yang akan kita temukan adalah otobiografi milik para Jenderal TNI, Jenderal Polisi, atau para pejabat negara. Padahal ASN pun juga punya suka duka yang banyak dalam pengabdian," tegasnya.
tulis komentar anda