Rawan Longsor Susulan, Warga Cihanjuang, Sumedang, Diminta Mengungsi
Minggu, 10 Januari 2021 - 13:54 WIB
BANDUNG - PVMBG Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat di sekitar longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, agar waspada bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Badan Geologi mengkhawatirkan akan terjadi longsor susulan bila hujan terjadi.
(Baca juga: Tim SAR Evakuasi Korban Longsor di Sumedang, 11 Warga Tewas, 8 Hilang )
Kepala PVMBG Badan Geologi Kasbani mengatakan, mengingat telah terbangun jalur longsor dan curah hujan yang masih tinggi, maka untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda yang lebih besar, direkomendasikan beberapa hal kepada masyarakat sekitar.
"Warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk evakuasi harus mengantisipasi potensi longsor susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta curah hujan yang tinggi," jelas Kasbani, Minggu (10/1/2021).
Masyarakat disekitar longsor bencana atau bahaya sebaiknya diungsikan dulu ketempat yang lebih aman.Jika turun hujan sebaiknya aktivitas disekitar lokasi bencana dihentikan dan penduduk/warga diungsikan untuk sementara.
(Baca juga: Rahmania Ekananda, Istri Perwira TNI AU Jadi korban Sriwijaya Air, Ini Kata Temannya )
Pemotongan lereng yang tidak terlalu tegak dan harus mengikuti kaidah-kaidah geologi teknik. Melandaikan lereng, mengatur drainase dan memperkuat kestabilan lereng dengan pembuatan penahan lereng/retaining wall yangs esuai dengan kaidah keteknikan.
"Masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi gerakan tanah agar selalu waspada terhadap munculnya gejala awal gerakan tanah seperti retakan pada tanah dan bangunan dan segera melapor kepada pemerintah setempat dan mengungsi sementara hingga ada arahan dari pemerintah setempat," imbuh dia.
(Baca juga: Sriwijaya Air Jatuh, Tangis Pecah di Rumah Keluarga Ricko Mahulette )
Dalam jangka panjang, penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam bisa dilakukan untuk memperkuat lereng. Kemudian meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah.
(Baca juga: Tim SAR Evakuasi Korban Longsor di Sumedang, 11 Warga Tewas, 8 Hilang )
Kepala PVMBG Badan Geologi Kasbani mengatakan, mengingat telah terbangun jalur longsor dan curah hujan yang masih tinggi, maka untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda yang lebih besar, direkomendasikan beberapa hal kepada masyarakat sekitar.
"Warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk evakuasi harus mengantisipasi potensi longsor susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta curah hujan yang tinggi," jelas Kasbani, Minggu (10/1/2021).
Masyarakat disekitar longsor bencana atau bahaya sebaiknya diungsikan dulu ketempat yang lebih aman.Jika turun hujan sebaiknya aktivitas disekitar lokasi bencana dihentikan dan penduduk/warga diungsikan untuk sementara.
(Baca juga: Rahmania Ekananda, Istri Perwira TNI AU Jadi korban Sriwijaya Air, Ini Kata Temannya )
Pemotongan lereng yang tidak terlalu tegak dan harus mengikuti kaidah-kaidah geologi teknik. Melandaikan lereng, mengatur drainase dan memperkuat kestabilan lereng dengan pembuatan penahan lereng/retaining wall yangs esuai dengan kaidah keteknikan.
"Masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi gerakan tanah agar selalu waspada terhadap munculnya gejala awal gerakan tanah seperti retakan pada tanah dan bangunan dan segera melapor kepada pemerintah setempat dan mengungsi sementara hingga ada arahan dari pemerintah setempat," imbuh dia.
(Baca juga: Sriwijaya Air Jatuh, Tangis Pecah di Rumah Keluarga Ricko Mahulette )
Dalam jangka panjang, penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam bisa dilakukan untuk memperkuat lereng. Kemudian meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah.
(eyt)
tulis komentar anda