Lumbung Pangan Jatim dan Strategi Kendalikan Inflasi

Senin, 28 Desember 2020 - 12:27 WIB
Lumbung pangan di Gedung Jatim Expo menjadi salah satu strategi mengendalikan inflasi Jawa Timur.foto/dok
SURABAYA - Program Lumbung Pangan Jatim dianggap mampu menjadi kontrol inflasi daerah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, pada November 2020, Jatim hanya mengalami inflasi sebesar 0,26%.

Tingkat inflasi tahun kalender November 2020 sebesar 0,98 % dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,50%.

Lumbung Pangan Jatim menjadi strategi Pemprov Jatim dalam menjaga ketersediaan bahan pokok dan juga stabilitas harga sembako. Sehingga, inflasi bisa tetap terkendali dan terjaga. Utamanya selama masa pandemi COVID-19 maupun momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.



(Baca juga: Sudah Ada Korban, Berikut Riwayat Penularan COVID-19 di ITS )

Diketahui bahwa setiap tahunnya, Nataru menjadi momen terjadinya inflasi dan kenaikan harga sejumlah bahan pokok tertentu.

Seperti harga telur ayam, daging ayam, beras, dan juga gula. Namun tidak demikian di tahun 2020. Lewat Lumbung Pangan Jatim, pada saat Nataru, harga sembako masih stabil dan bahkan dijual di bawah harga pasar.

Bahkan, untuk harga bahan pokok tersedia di Lumbung Pangan Jatim ini sudah sangat murah dan bisa dipesan dari seluruh kabupaten/kota di Jatim.

“Ketersediaan bahan pokok di Jatim selama Nataru kami jamin aman dan stoknya melimpah. Jadi tidak perlu melakukan aksi borong," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Senin (28/12/2020).

Di Lumbung Pangan Jatim, gula pasir dijual d dengan harga Rp11.200 per kilogram (kg), daging ayam utuh dengan harga Rp27.000 per kg, bawang putih Rp25.000 per kg, minyak goreng mulai Rp13.000 per liter, dan beras premium mulai Rp49.500 per 5 kg.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content