Pagi Ini Empat Kali Suara Gemuruh Terdengar dari Puncak Merapi
Senin, 28 Desember 2020 - 09:37 WIB
YOGYAKARTA - Gunung Merapi masih terus menunjukkan aktivitas vulkanik menjelang erupsi. Pagi tadi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan suara gemuruh yang terdengar dari pos pengamatan Babadan.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, hingga kini Merapi msih terus melakukan aktivitas vulkanik. Meskipun masih fluktuatif namun kondisi Merapi masih siaga. "dsri laporan yang masuk dsri tim pengamatan, terdengar empat kali suara guguran dengan intensitas lemah dan sedang dari pos pengamatan Babadan," terangnya, Senin (28/12/2020).
(Baca juga: Suara Guguran Merapi Meningkat, BMKG: Jarak Aman 5 Km )
Dijelaskannya, dengan adanya suara gemuruh tersebut, menunjukkan terjadinya guguran di puncak Merapi. Hanya saja, pihaknya tidak bisa melihat secara visual lantaran puncak Merapi tidak terlihat karena faktor cuaca." Kalau terlihat ya kita laporkan terlihat guguran hingga arah guguran," katanya.
Secara meteorologi sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi tadi cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 13.5-26.1 °C, kelembaban udara 71-80 %, dan tekanan udara 626.3-686.9 mmHg.
(Baca juga: Rektor UGM Panut Mulyono Sebut GeNose Ditarget Produksi Massal Minggu ke 3 Januari 2021 )
Secara kegempaan, lanjut Hanik, dilaporkan terjadi 16 kali gempa guguran, 15 kali gempa hembusan, kemudian terjadi 71 gempa fase banyak, 17 kali gempa vulkanik dangkal, serta satu kali gempa tektonik jauh. "Kami masih tetapkan status Merapi siaga atau level III. Masyarakat kami himbau menjauh dari jarak 5 Km dari puncak Merapi," pungkasnya.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, hingga kini Merapi msih terus melakukan aktivitas vulkanik. Meskipun masih fluktuatif namun kondisi Merapi masih siaga. "dsri laporan yang masuk dsri tim pengamatan, terdengar empat kali suara guguran dengan intensitas lemah dan sedang dari pos pengamatan Babadan," terangnya, Senin (28/12/2020).
(Baca juga: Suara Guguran Merapi Meningkat, BMKG: Jarak Aman 5 Km )
Dijelaskannya, dengan adanya suara gemuruh tersebut, menunjukkan terjadinya guguran di puncak Merapi. Hanya saja, pihaknya tidak bisa melihat secara visual lantaran puncak Merapi tidak terlihat karena faktor cuaca." Kalau terlihat ya kita laporkan terlihat guguran hingga arah guguran," katanya.
Secara meteorologi sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi tadi cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 13.5-26.1 °C, kelembaban udara 71-80 %, dan tekanan udara 626.3-686.9 mmHg.
(Baca juga: Rektor UGM Panut Mulyono Sebut GeNose Ditarget Produksi Massal Minggu ke 3 Januari 2021 )
Secara kegempaan, lanjut Hanik, dilaporkan terjadi 16 kali gempa guguran, 15 kali gempa hembusan, kemudian terjadi 71 gempa fase banyak, 17 kali gempa vulkanik dangkal, serta satu kali gempa tektonik jauh. "Kami masih tetapkan status Merapi siaga atau level III. Masyarakat kami himbau menjauh dari jarak 5 Km dari puncak Merapi," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda