Vaksin COVID-19, Gubernur Banten Usul Anak Sekolah dan Guru Diutamakan
Rabu, 23 Desember 2020 - 23:50 WIB
“Kalau vaksin Sinovac untuk usia di atas 18 tahun sampai 59 tahun. Aman untuk jangka waktu satu tahun dua kali vaksin. Vaksin tidak boleh untuk dibawah usia 18 tahun,” jelasnya.
Ati yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten itu menerangkan, kebijakan bantuan vaksin tidak dapat diduga-duga. Mengingat, kondisi kesediaan vaksin yang ada di produksinya, masih belum pasti.
“Jadi yang awalnya 8 juta itu gratis, tapi kemudian ditetapkan yang kedua berubah 1,5 juta gratis dan 3,9 juta untuk mandiri. Namun kemarin tiga hari yang lalu kepala dinas provinsi dikumpulkan kembali wacana untuk digratiskan ke posisi yang sama,” terangnya.
Ia menuturkan, bantuan vaksin yang pertama akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Sejauh ini, data terkait tenaga kesehatan telah terinput di sistem informasi. Fungsinya, tenaga kesehatan yang sudah di vaksin dan belum dapat dilihat secara jelas.
“Namun untuk Januari nanti itu baru untuk tenaga kesehatan sebanyak 43 ribu. Saat ini para tenaga kesehatan memiliki informasi sitem kesehatan SDM yang sedang diisi oleh mereka itu semua. Nanti dari informasi itulah akan ketahuan mana saja tenaga kesehatan yang dilakukan vaksinasi dan mana yang mereka tidak dilakukan vaksinasi. Karena di situ ada riwayat kesehatannya,” tuturnya.
Ati yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten itu menerangkan, kebijakan bantuan vaksin tidak dapat diduga-duga. Mengingat, kondisi kesediaan vaksin yang ada di produksinya, masih belum pasti.
“Jadi yang awalnya 8 juta itu gratis, tapi kemudian ditetapkan yang kedua berubah 1,5 juta gratis dan 3,9 juta untuk mandiri. Namun kemarin tiga hari yang lalu kepala dinas provinsi dikumpulkan kembali wacana untuk digratiskan ke posisi yang sama,” terangnya.
Ia menuturkan, bantuan vaksin yang pertama akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Sejauh ini, data terkait tenaga kesehatan telah terinput di sistem informasi. Fungsinya, tenaga kesehatan yang sudah di vaksin dan belum dapat dilihat secara jelas.
“Namun untuk Januari nanti itu baru untuk tenaga kesehatan sebanyak 43 ribu. Saat ini para tenaga kesehatan memiliki informasi sitem kesehatan SDM yang sedang diisi oleh mereka itu semua. Nanti dari informasi itulah akan ketahuan mana saja tenaga kesehatan yang dilakukan vaksinasi dan mana yang mereka tidak dilakukan vaksinasi. Karena di situ ada riwayat kesehatannya,” tuturnya.
(shf)
tulis komentar anda