Partisipasi Pemilih di Pangkep Tertinggi, Makassar Terendah
Senin, 21 Desember 2020 - 13:01 WIB
Dewantara menuturkan, gerakan pengumpulan massa yang kerap dilakukan di pilkada sebelumnya juga sudah dihapuskan dalam PKPU, seperti pelaksanaan gerak jalan santai, yang dianggap bisa menjadi daya tarik pemilih.
"Kami juga melihat, banyaknya mahasiswa Selayar yang tidak kembali dari Makassar, khususnya pemilih pemula yang masuk dalam DPT. Mereka menempuh pendidikan di Makassar, tapi di hari H mereka tidak kembali untuk memilih," jelasnya.
Adapun Makassar menjadi daerah yang partisipasi pemilihnya paling rendah, angkanya mencapai 59,66 persen saja.
Ketua KPU Makassar Farid Wadji mengungkapkan, angka tersebut sudah sangat luar biasa, sebab naik 0,7% dari Pilwalkot 2018 lalu.
"Ada kenaikan. Ini melampaui target kita, karena proyeksi banyak orang di situasi pandemi, partisipasi agak anjlok. Ternyata konfirmasi kita berbeda, hasil perhitungan suara ternyata partisipasi kita 59,6%," paparnya.
Farid mengklaim, pihaknya awalnya mematok target 77,5% partisipasi pemilih , namun karena situasi pandemi, target tersebut tak bisa lagi dijadikan patokan.
"Angka 77,5% itu partisipasi yang ditarget sebelum data Covid-19. Tidak relevan ketika kita jadikan itu standar yang sama di situsi pandemi. Yang pasti di situasi pandemi proyeksi kita akan turun, ternyata situasi berubah. Ketika hari perhitungan suara, walaupun ada hujan di pagi hari, ternyata partisipasi kita bisa naik," pungkasnya.
Berikut Daftar Partisipasi Pemilih pada Pilkada Serentak tahun 2020
tulis komentar anda