6.000 Anak Terancam Meninggal Setiap Hari Karena Pandemi Corona

Rabu, 13 Mei 2020 - 19:01 WIB
Analisis Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health melihat tiga skenario model di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Hasilnya, para analis memperingatkan bahwa dalam skenario paling optimis, di mana layanan kesehatan berkurang sekitar 15%, akan ada peningkatan 9,8% dalam kematian balita, diperkirakan 1.400 sehari - dan lonjakan 8,3% dalam kematian ibu.

Dalam skenario terburuk, di mana layanan kesehatan berkurang sekitar 45%, mungkin ada peningkatan 44,7% kematian balita dan peningkatan 38,6% kematian ibu per bulan. "Perkiraan kami didasarkan pada asumsi sementara dan mewakili berbagai hasil," tulis penulis laporan.

“Meskipun demikian, mereka menunjukkan bahwa, jika perawatan kesehatan rutin terganggu dan akses ke makanan berkurang (sebagai akibat guncangan yang tidak terhindarkan, runtuhnya sistem kesehatan, atau pilihan yang disengaja dalam menanggapi pandemi), peningkatan kematian anak dan ibu akan meningkat," sambung laporan itu.

10 negara yang diproyeksikan memiliki jumlah tambahan kematian anak terbesar dalam skenario terburuk adalah Bangladesh, Brasil, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, India, Indonesia, Nigeria, Pakistan, Tanzania, dan Uganda.

Unicef telah meluncurkan seruan terbesar untuk menjangkau mereka yang terkena dampak virus, dan bertujuan untuk mendukung upaya yang berkelanjutan dengan memasok peralatan medis, melakukan kampanye pencegahan dan mendukung layanan kesehatan, pendidikan dan sosial untuk anak-anak.
(don)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content