Wali Kota Salatiga Ancam Sanksi ASN Tak Patuh Protokol Kesehatan
Rabu, 13 Mei 2020 - 17:30 WIB
SALATIGA - Wali Kota Salatiga Yuliyanto akan menjatuhkan sanksi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbukti tidak mematuhi protokol kesehatan penanganan COVID-19. Kebijakan ini digulirkan untuk menekan penyebaran virus tersebut.
"Saya menilai adanya pejabat Pemkot Salatiga yang positif COVID-19 karena tidak taat terhadap protokol kesehatan. Stay at home dan work from home tidak ditaati. Karena itu, saya akan memberikan teguran keras dan memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," kata Yuliyanto saat dihubungi SINDOnews, Rabu (13/5/2020).
Yuliyanto mengatakan, semestinya ASN memberikan contoh kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan. "Intinya kejadian ini jangan lagi terjadi di lingkungan ASN. Sebab, akhirnya yang merugi bukan cuma diri sendiri tapi juga orang lain," katanya. ( )
Sementara itu, belasan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Salatiga menjalani isolasi mandiri lantaran kontak erat dengan pejabat yang dinyatakan positif COVID-19. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah mengatakan, DKK telah melakukan rapid test terhadap ASN yang memiliki riwayat kontak dengan pejabat yang dinyatakan positif corona. "Mereka juga diwajibkan menjalani isolasi mandiri," katanya.
Menurut dia, DKK terus melakukan tracing kontak pejabat Pemkot Salatiga yang positif corona. "Hingga siang tadi untuk sementara jumlah ASN yang kontak dengan pejabat itu, 15 orang. Itu jumlah sementara, jumlahnya akan bertambah," katanya.
"Saya menilai adanya pejabat Pemkot Salatiga yang positif COVID-19 karena tidak taat terhadap protokol kesehatan. Stay at home dan work from home tidak ditaati. Karena itu, saya akan memberikan teguran keras dan memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," kata Yuliyanto saat dihubungi SINDOnews, Rabu (13/5/2020).
Yuliyanto mengatakan, semestinya ASN memberikan contoh kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan. "Intinya kejadian ini jangan lagi terjadi di lingkungan ASN. Sebab, akhirnya yang merugi bukan cuma diri sendiri tapi juga orang lain," katanya. ( )
Sementara itu, belasan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Salatiga menjalani isolasi mandiri lantaran kontak erat dengan pejabat yang dinyatakan positif COVID-19. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah mengatakan, DKK telah melakukan rapid test terhadap ASN yang memiliki riwayat kontak dengan pejabat yang dinyatakan positif corona. "Mereka juga diwajibkan menjalani isolasi mandiri," katanya.
Menurut dia, DKK terus melakukan tracing kontak pejabat Pemkot Salatiga yang positif corona. "Hingga siang tadi untuk sementara jumlah ASN yang kontak dengan pejabat itu, 15 orang. Itu jumlah sementara, jumlahnya akan bertambah," katanya.
(abd)
tulis komentar anda