Penyebaran Covid-19 Masih Tinggi, Bupati Gowa Tegaskan Sekolah Masih Daring
Minggu, 13 Desember 2020 - 17:09 WIB
GOWA - Bupati Kabupaten Gowa , Adnan Purichta Ichsan menegaskan, bahwa proses belajar mengajar di daerah berjuluk Butta Bersejarah itu tetap akan dilakukan dengan sistem daring .
Adnan beralasan, pandemi Covid-19 belum hilang di Gowa. Penyebarannya pun masih signifikan, sehingga dia mengaku belum berani mengambil risiko dengan memberlakukan sekolah tatap muka .
"Saya belum bisa membuka sekolah dan melakukan proses belajar mengajar tatap muka . Saya tidak mau ambil risiko. Saya belum setuju dengan itu," ujarnya, Minggu (13/12/2020).
Adnan khawatir, jangan sampai dengan dibukanya sekolah malah dampaknya tidak terkendali. Karena itu, pembukaan sekolah secara tatap muka baru akan dilaksanakan ketika Covid-19 sudah mereda.
Kebijakannya itu juga tak lepas dari program vaksinasi yang digagas pemerintah."Harapan saya, sekolah di Gowa baru kita buka setelah semua warga divaksin. Jadi selama vaksin belum ada, saya tidak mau mengambil risiko itu," jawabnya.
Untuk itu, bupati termuda di kawasan timur Indonesia ini tetap meminta masyarakat Kabupaten Gowa untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dari 3M menjadi 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan minum multivitamin.
Kadis Pendidikan Gowa, Salam menjelaskan, untuk menyelenggarakan sekolah secara offline, maka sekolah tersebut harus memenuhi standar, di antaranya kesiapan seluruh sekolah menerapkan protokol kesehatan .
Persiapan sekolah terlebih dahulu harus matang, sekolah harus menyiapkan wadah penyemprotan disinfektan, alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan dan yang paling penting seluruh siswa, guru, kepala sekolah atau warga wajib memakai masker ketika berada di lingkungan sekolah.
"Jika nanti sekolah dibuka kembali, maka akan diatur pula jumlah siswa dan jam belajar dalam kelas yang dibagi menjadi dua kelompok," jelasnya.
Adnan beralasan, pandemi Covid-19 belum hilang di Gowa. Penyebarannya pun masih signifikan, sehingga dia mengaku belum berani mengambil risiko dengan memberlakukan sekolah tatap muka .
"Saya belum bisa membuka sekolah dan melakukan proses belajar mengajar tatap muka . Saya tidak mau ambil risiko. Saya belum setuju dengan itu," ujarnya, Minggu (13/12/2020).
Adnan khawatir, jangan sampai dengan dibukanya sekolah malah dampaknya tidak terkendali. Karena itu, pembukaan sekolah secara tatap muka baru akan dilaksanakan ketika Covid-19 sudah mereda.
Kebijakannya itu juga tak lepas dari program vaksinasi yang digagas pemerintah."Harapan saya, sekolah di Gowa baru kita buka setelah semua warga divaksin. Jadi selama vaksin belum ada, saya tidak mau mengambil risiko itu," jawabnya.
Untuk itu, bupati termuda di kawasan timur Indonesia ini tetap meminta masyarakat Kabupaten Gowa untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dari 3M menjadi 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan minum multivitamin.
Kadis Pendidikan Gowa, Salam menjelaskan, untuk menyelenggarakan sekolah secara offline, maka sekolah tersebut harus memenuhi standar, di antaranya kesiapan seluruh sekolah menerapkan protokol kesehatan .
Persiapan sekolah terlebih dahulu harus matang, sekolah harus menyiapkan wadah penyemprotan disinfektan, alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan dan yang paling penting seluruh siswa, guru, kepala sekolah atau warga wajib memakai masker ketika berada di lingkungan sekolah.
"Jika nanti sekolah dibuka kembali, maka akan diatur pula jumlah siswa dan jam belajar dalam kelas yang dibagi menjadi dua kelompok," jelasnya.
(luq)
tulis komentar anda