Prof Al Makin: Keberagaman Adalah Kunci Kemajuan Peradaban
Rabu, 13 Mei 2020 - 07:43 WIB
YOGYAKARTA - Sikap moderasi dalam kehidupan beragama di Indonesia bisa tumbuh subur melalui jalan dimana masyarakat Indonesia mau belajar dan memahami tentang hidup penuh keragaman, hidup ditengah khazanah perbedaan.
Sementara kergaman bisa tumbuh dengan mengedukasi diri kita, menyadari keberagaman di lingkungan sekitar kita. Melalui jalan itu diyakini sikap dan kesadaran perilaku kehidupan yang penuh keragaman dan kebahagiaan dapat diwujudkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof Al Makin Ph.D dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Dialektika (LKD) dengan tema "Moderasi Beragama dan Keberagaman Kita", Selasa (12/05/2020) yang di moderatori oleh Muhhamd Khutub, Direktur Lembaga Kajian Dialektika.
Kejayaan peradaban sebuah bangsa tidak lepas dari keberhasilan bangsa tersebut dalam menjalankan kehidupan yang harmonis di tengah keberagaman. Keberagaman adalah kunci kemajuan peradaban sebuah bangsa.
Al Makin, menyampaikan bahwa pentingnya keberagaman dalam kaitannya pembentukan peradaban sudah ada sejak ribuan tahun silam dalam khazanah klasik Islam. Misalnya dalam konsep Madinah Al Fadhilah Al-Farabi atau dalam karya Muqaddimah Ibnu Khaldun.
Al Farabi, menurut Al Makin, sering menyebut sa'adah dalam konsep Madinah Al Fadhilah atau negara utama. Dalam konsep tersebut, pemimpin dan rakyatnya mengejar kebahagiaan.
"Kebahagiaan itu bisa dicapai kalau kehidupan berjalan dengan harmonis," kutip Al Makin.
Sedangkan dalam Mukadimah, Ibnu Khaldun, ada istilah Umran atau peradaban. Masyarakat itu berjaya sebagaimana individu, yaitu bayi, remaja, tua, lalu meninggal. Begitu juga dengan peradaban, lahir, berjaya, pelan-pelan menua dan kemudian meninggal.
"Al Farabi dan Ibnu Khaldun telah memberi peringatan buat kita pentingnya harmoni dan pentingnya menjaga keragaman," ungkap Al Makin.
Sementara kergaman bisa tumbuh dengan mengedukasi diri kita, menyadari keberagaman di lingkungan sekitar kita. Melalui jalan itu diyakini sikap dan kesadaran perilaku kehidupan yang penuh keragaman dan kebahagiaan dapat diwujudkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof Al Makin Ph.D dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Dialektika (LKD) dengan tema "Moderasi Beragama dan Keberagaman Kita", Selasa (12/05/2020) yang di moderatori oleh Muhhamd Khutub, Direktur Lembaga Kajian Dialektika.
Kejayaan peradaban sebuah bangsa tidak lepas dari keberhasilan bangsa tersebut dalam menjalankan kehidupan yang harmonis di tengah keberagaman. Keberagaman adalah kunci kemajuan peradaban sebuah bangsa.
Al Makin, menyampaikan bahwa pentingnya keberagaman dalam kaitannya pembentukan peradaban sudah ada sejak ribuan tahun silam dalam khazanah klasik Islam. Misalnya dalam konsep Madinah Al Fadhilah Al-Farabi atau dalam karya Muqaddimah Ibnu Khaldun.
Al Farabi, menurut Al Makin, sering menyebut sa'adah dalam konsep Madinah Al Fadhilah atau negara utama. Dalam konsep tersebut, pemimpin dan rakyatnya mengejar kebahagiaan.
"Kebahagiaan itu bisa dicapai kalau kehidupan berjalan dengan harmonis," kutip Al Makin.
Sedangkan dalam Mukadimah, Ibnu Khaldun, ada istilah Umran atau peradaban. Masyarakat itu berjaya sebagaimana individu, yaitu bayi, remaja, tua, lalu meninggal. Begitu juga dengan peradaban, lahir, berjaya, pelan-pelan menua dan kemudian meninggal.
"Al Farabi dan Ibnu Khaldun telah memberi peringatan buat kita pentingnya harmoni dan pentingnya menjaga keragaman," ungkap Al Makin.
tulis komentar anda