Dua Puskesmas di Mojokerto Disiapkan Untuk Isolasi PDP Covid-19

Kamis, 16 April 2020 - 17:18 WIB
Bupati Mojokerto, Pungkasiadi saat memberikan keterangan kepada awak media. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
MOJOKERTO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus berupaya mengantisipasi melonjaknya jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona. Sebab, hingga kini jumlah PDP Covid-19 terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data yang dilansir dari laman resmi penanganan Covid-19,Pemkab Mojokerto, covid19.mojokertokab.go.id, hingga Kamis (16/4/2020) total pasien yang masuk dalam kategori PDP Covid-19 sebanyak 45 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14 orang masih menjalani perawatan medis.

Dari hasil perawatan, sebanyak 25 orang PDP Covid-19 dinyatakan sembuh. Sedangkan sebanyak 6 orang PDP meninggal dunia. Sementara jumlah orang dalam pantauan (DOP) Covid-19 mencapai 364 orang. Jumlah ini berpotensi meningkat secara drastis seiring datangnya musim mudik lebaran.



Pemkab Mojokerto pun mulai melakukan upaya pencegahan guna mengantisipasi lonjakan jumlah PDP Covid-19. Yakni dengan menambah ruang isolasi di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari yang notabene rumah sakit rujukan penanganan virus Corona. Saat ini ada 22 kamar isolasi yang telah difungsikan untuk penanganan pasien PDP.

"Saat ini kami sudah menyiapkan satu lantai untuk 35 ruang khusus di RSUD Prof dr Soekandar. Sedangkan untuk rumah sakit penyangga jika ada isolasi dan karantina, kami persiapkan di RS Basoeni satu gedung. Lantai bawah 18 bed, sementara lantai 2 ada 8 kamar dan lantai 3 sebanyak 8 kamar," kata Bupati Mojokerto, Pungkasiadi.

Pria yang akrab disapa Pung ini menyebutkan, selain dua rumah sakit pelat merah itu, Pemkab Mojokerto juga sudah menyiapkan dua puskesmas yang nantinya bakal difungsikan sebagai tempat isolasi pasien yang masuk kategori PDP Covid-19. Yakni, Puskesmas Jetis dan Puskesmas Gondang.

"Iya, ada dua puskesmas yang siap, Puskesmas Kupang di Kecamatan Jetis dan Gondang. Keduanya mampu untuk menampung masing-masing 4 pasien," kata Pung.

Selain itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto juga telah membentuk relawan, mulai tingkat RT, RW, desa hingga tingkat kecamatan. Pihaknya juga sudah membentuk posko-posko di masing-masing kecamatan. Diharapkan dengan adanya relawan ini, penanganan dan pencegahan penyebaran virus Corona di Kabupaten Mojokerto bisa maksimal.

"Nantinya di setiap posko desa juga ada ruang karantina untuk warga yang pulang (mudik). Di posko ada tim kesehatan yang melakukan pengecekan. Jika sehat, akan dikarantina di rumah atau di posko selama 14 hari. Jika ada tanda-tanda sedikit panas, batuk, pilek akan dibawa ke RS rujukan. Yang menentukan isolasi atau tidak nanti di RSUD Prof dr Soekandar," kata Pung.
(nth)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content