Kakek 80 Tahun di Pangkep Tewas Terbakar Bersama Gubuknya
Minggu, 29 November 2020 - 17:03 WIB
PANGKEP - Sebuah gubuk diKampung Paddeng, Kelurahan Bonto Perak, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep ludes terbakar , Sabtu (28/11/2020). Sido (80),tewas terpanggang di dalam gubuk tersebut.
Menurut Pa Sub Bagian Humas Polres Pangkep , Aipda Agussalim, kakek Sido tinggal seorang diri di gubuk miliknya itu.
"Korban Sido (80 tahun) meninggal dunia dengan luka bakar sekujur tubuhnya yang diakibatkan kebakaran rumahnya ," terang Agussalim, Minggu (29/11/2020).
Api diduga berasal dari pelita yang digunakan korban sebagai alat penerang, jatuh dan dengan cepat membakar gubuktersebut. Warga mencoba memadamkan api, namun terlambat, gubuk tersebut ludes bersama tubuh renta kakek prasejahtera ini.
Setelah api padam, petugas mengevakuasi jasad Sido dari lokasi kebakaran .
Korban yang tak memiliki pekerjaan tetap ini, hidup dari bantuan warga. Ia menjadi warga binaan dari Yayasan Peduli Berbagi. Bahkan gubuk yang berada sendiri di tengah areal persawahan ini, beberapa waktu lalu direnovasi oleh yayasan.
Founder Yayasan Peduli Berbagi, Tajuddin Mustaming mengatakan, pihaknya sangat berduka atas kejadian ini. Ia mengatakan saat kejadian, korban sedang sakit. Hal itulah yang diduga menyebabkan kakek Sido tidak kuat berdiri menyelamatkan diri.
"Sehari-hari Pak Sido mencari ikan, kadang dia jual kadang juga dia makan sendiri. Warga juga membantu kebutuhannya," kata Tajuddin.
Menurut Pa Sub Bagian Humas Polres Pangkep , Aipda Agussalim, kakek Sido tinggal seorang diri di gubuk miliknya itu.
"Korban Sido (80 tahun) meninggal dunia dengan luka bakar sekujur tubuhnya yang diakibatkan kebakaran rumahnya ," terang Agussalim, Minggu (29/11/2020).
Api diduga berasal dari pelita yang digunakan korban sebagai alat penerang, jatuh dan dengan cepat membakar gubuktersebut. Warga mencoba memadamkan api, namun terlambat, gubuk tersebut ludes bersama tubuh renta kakek prasejahtera ini.
Setelah api padam, petugas mengevakuasi jasad Sido dari lokasi kebakaran .
Korban yang tak memiliki pekerjaan tetap ini, hidup dari bantuan warga. Ia menjadi warga binaan dari Yayasan Peduli Berbagi. Bahkan gubuk yang berada sendiri di tengah areal persawahan ini, beberapa waktu lalu direnovasi oleh yayasan.
Baca Juga
Founder Yayasan Peduli Berbagi, Tajuddin Mustaming mengatakan, pihaknya sangat berduka atas kejadian ini. Ia mengatakan saat kejadian, korban sedang sakit. Hal itulah yang diduga menyebabkan kakek Sido tidak kuat berdiri menyelamatkan diri.
"Sehari-hari Pak Sido mencari ikan, kadang dia jual kadang juga dia makan sendiri. Warga juga membantu kebutuhannya," kata Tajuddin.
(luq)
tulis komentar anda