Soal Pembangunan Kota Surabaya, Ini Pengakuan Mengejutkan Penyandang Disabilitas
Rabu, 25 November 2020 - 07:57 WIB
SURABAYA - Pembangunan Kota Surabaya memang sangat pesat. Saking pesatnya, perubahan itu membuat para pendatang ternganga. Bagaimana tidak, pohon-pohon menjulang indah disepanjang jalan protokol. Taman begitu indah menghiasi setiap sudut tengah kota. Bahkan trotoar juga sangat ramah bagi para pejalan kaki.
Namun dibalik semua itu, pengakuan mengejutkan dilontarkan oleh Isnawati Koestija, salah satu penyandang disabilitas saat mengikuti sarasehan hari Sumpah Pemuda dan hari Pahlawan Nasional 2020, di BK3ES Surabaya. Pensiunan guru YPAC Semolowaru ini mencurahkan isi hatinya tentang ketidak hadiran pemerintah kota pada para penyandang disabilitas.(Baca juga: Pengamat Sebut Soliditas PDIP di Pilwali Surabaya Sulit Terpecah )
Kata dia, selama ini pemerintah kota tidak pernah mengajak disabilitas untuk mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang). Akibatnya, pembangunan fisik yang dilakukan pemkot Surabaya belum bisa dinikmati oleh para penyandang disabilitas.
"Makanya banyak pedestrian ditengah-tengahnya banyak ditanami pohon, dipasang skat-skat, sehingga kursi roda tidak bisa jalan. Jika ada fasilitas ditengah kota itupun kondisinya tidak seperti yang kami harapkan," tegasnya.
Isna berharap, kedepan walikota Surabaya yang akan menggantikan Risma bisa lebih adil. Setiap ada kebijakan pembangunan fasilitas umum, pemkot diharapkan juga melibatkan para penyandang disabilitas.(Baca juga: Demi Bisa Wisuda Sarjana di Usia 78 Tahun, Adik Wapres Try Sutrisno Rela Mandi Jam 1 Pagi )
Mendapat curhatan penyandang disabilitas, calon Walikota Surabaya, Machfud Arifin yang saat itu hadir sebagai pembicara menegaskan, bahwa dirinya berkomitmen bakal memenuhi keinginan penyandang disabilitas. Mantan Kapolda Jawa Timur ini bahkan memberikan contoh bagaimana dia membangun Masjid di Mapolda Jatim. Masjid tersebut sudah dilengkapi banyak fasilitas yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
"Tentunya akan menjadi perhatian bagi saya. Jadi setiap bangun ruang dan space saya siapkan juga untuk para difabel. Karena itu adalah tugas dari pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan itu," tandasnya.
Namun dibalik semua itu, pengakuan mengejutkan dilontarkan oleh Isnawati Koestija, salah satu penyandang disabilitas saat mengikuti sarasehan hari Sumpah Pemuda dan hari Pahlawan Nasional 2020, di BK3ES Surabaya. Pensiunan guru YPAC Semolowaru ini mencurahkan isi hatinya tentang ketidak hadiran pemerintah kota pada para penyandang disabilitas.(Baca juga: Pengamat Sebut Soliditas PDIP di Pilwali Surabaya Sulit Terpecah )
Kata dia, selama ini pemerintah kota tidak pernah mengajak disabilitas untuk mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang). Akibatnya, pembangunan fisik yang dilakukan pemkot Surabaya belum bisa dinikmati oleh para penyandang disabilitas.
"Makanya banyak pedestrian ditengah-tengahnya banyak ditanami pohon, dipasang skat-skat, sehingga kursi roda tidak bisa jalan. Jika ada fasilitas ditengah kota itupun kondisinya tidak seperti yang kami harapkan," tegasnya.
Isna berharap, kedepan walikota Surabaya yang akan menggantikan Risma bisa lebih adil. Setiap ada kebijakan pembangunan fasilitas umum, pemkot diharapkan juga melibatkan para penyandang disabilitas.(Baca juga: Demi Bisa Wisuda Sarjana di Usia 78 Tahun, Adik Wapres Try Sutrisno Rela Mandi Jam 1 Pagi )
Mendapat curhatan penyandang disabilitas, calon Walikota Surabaya, Machfud Arifin yang saat itu hadir sebagai pembicara menegaskan, bahwa dirinya berkomitmen bakal memenuhi keinginan penyandang disabilitas. Mantan Kapolda Jawa Timur ini bahkan memberikan contoh bagaimana dia membangun Masjid di Mapolda Jatim. Masjid tersebut sudah dilengkapi banyak fasilitas yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
"Tentunya akan menjadi perhatian bagi saya. Jadi setiap bangun ruang dan space saya siapkan juga untuk para difabel. Karena itu adalah tugas dari pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan itu," tandasnya.
(msd)
tulis komentar anda