Aduh...Ada Orang Pakai PDL Loreng TNI Ikut Kampanye Pilkada Bengkulu Utara
Selasa, 24 November 2020 - 20:42 WIB
BENGKULU - Pengguna media sosial di Kabupaten Bengkulu Utara , Provinsi Bengkulu, dihebohkan beredarnya foto seseorang meneganakan seragam TNI yang memberikan dukungan di Pilkada, Selasa (24/11/2020). (Baca juga: Berusia 78 Tahun, Adik Kandung Wakil Presiden Try Sutrisno Selesaikan Pendidikan Sarjana )
Menggunakan seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) TNI, oknum berbaju dan celana loreng ini menyatukan ibu jari dengan telunjuk serta membuka tiga jari lainnya. Ini merupakan simbol dukungan terhadap salah satu pilihan di Pilkada Bengkulu Utara .
Tak hanya sendiri, pria berbaju loreng TNI sempat bersama-sama membentangkan baliho kampanye , dan diabadikan kamera pintar bersama tiga warga lainnya. Komandan Kodim 0423 Bengkulu Utara , Letkol Inf Agung P Saksono membantah jika foto yang beredar merupakan anggota TNI.
Pihaknya telah telah menelusuri terkait data dari oknum yang menggunakan pakaian lengkap TNI saat kampanye . "Orang tersebut memang menggunakan pakaian PDL TNI, baju dan celana, yang sekarang sudah diamankan anggota di Koramil Ketahun. Informasi yang kita terima yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa," tegasnya.
Pihaknya berjanji akan terus mengumpulkan informasi lebih dalam terkait peristiwa ini. Dia menilai, terdapat sejumlah kejanggalan atas beredarnya foto yang merugikan satuannya. (Baca juga: Aduh! 5.082 Karyawan Mall Jalani Tes Usap, Hasilnya 180 Positif COVID-19 )
"Ada beberapa kejanggalan, jika memang benar gangguan jiwa, maka seharusnya orang-orang yang tau bisa melarangnya, bulan diajak foto dan disebarluaskan, kami sangat kecewa dengan kejadian ini," tegasnya. (Baca juga: Astaga, Sipir Lapas Perempuan dan Anak di Kota Ternate Simpan 211 Gram Ganja )
Pihaknya telah berkordinasi kepada sejumlah pihak terkait peristiwa yang telah terjadi kedua kali dalam satu bulan terakhir. Menyerahkan sepenuhnya kepada aparat agar proses hukum dijalankan.
Seluruh lapisan masyarakat diharapkan ikut berperan dalam mengawasi kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan citra satuannya, agar netralitas TNI terjaga selaras dengan undang-undang.
Terpisah, Ketua Relawan Demokrasi Kolom Kosong Bengkulu Utara , Dedy Syafroni mengatakan, beredarnya foto simpatisan yang menggunakan seragam TNI di luar jangkauan pengawasannya. Hingga saat ini, pihaknya belum melantik relawan di wilayah Napal Putih, suatu wilayah pengambilan foto yang beredar tersebut. (Baca juga: Ditemani Istri Setubuhi 2 Anak Gadis Puluhan Kali, Indrajid: Itu Ritual Mengambil Bank Gaib )
"Namanya relawan banyak, macam-macam asalnya. Kalau dari sudut pandang saya, mereka rakyat ini cinta sekali kepada TNI. Makanya jika mendapat baju atau seragam dia pakai. Orang tersebut, memiliki gangguan jiwa," terang Dedy.
Menggunakan seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) TNI, oknum berbaju dan celana loreng ini menyatukan ibu jari dengan telunjuk serta membuka tiga jari lainnya. Ini merupakan simbol dukungan terhadap salah satu pilihan di Pilkada Bengkulu Utara .
Tak hanya sendiri, pria berbaju loreng TNI sempat bersama-sama membentangkan baliho kampanye , dan diabadikan kamera pintar bersama tiga warga lainnya. Komandan Kodim 0423 Bengkulu Utara , Letkol Inf Agung P Saksono membantah jika foto yang beredar merupakan anggota TNI.
Pihaknya telah telah menelusuri terkait data dari oknum yang menggunakan pakaian lengkap TNI saat kampanye . "Orang tersebut memang menggunakan pakaian PDL TNI, baju dan celana, yang sekarang sudah diamankan anggota di Koramil Ketahun. Informasi yang kita terima yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa," tegasnya.
Pihaknya berjanji akan terus mengumpulkan informasi lebih dalam terkait peristiwa ini. Dia menilai, terdapat sejumlah kejanggalan atas beredarnya foto yang merugikan satuannya. (Baca juga: Aduh! 5.082 Karyawan Mall Jalani Tes Usap, Hasilnya 180 Positif COVID-19 )
"Ada beberapa kejanggalan, jika memang benar gangguan jiwa, maka seharusnya orang-orang yang tau bisa melarangnya, bulan diajak foto dan disebarluaskan, kami sangat kecewa dengan kejadian ini," tegasnya. (Baca juga: Astaga, Sipir Lapas Perempuan dan Anak di Kota Ternate Simpan 211 Gram Ganja )
Pihaknya telah berkordinasi kepada sejumlah pihak terkait peristiwa yang telah terjadi kedua kali dalam satu bulan terakhir. Menyerahkan sepenuhnya kepada aparat agar proses hukum dijalankan.
Seluruh lapisan masyarakat diharapkan ikut berperan dalam mengawasi kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan citra satuannya, agar netralitas TNI terjaga selaras dengan undang-undang.
Terpisah, Ketua Relawan Demokrasi Kolom Kosong Bengkulu Utara , Dedy Syafroni mengatakan, beredarnya foto simpatisan yang menggunakan seragam TNI di luar jangkauan pengawasannya. Hingga saat ini, pihaknya belum melantik relawan di wilayah Napal Putih, suatu wilayah pengambilan foto yang beredar tersebut. (Baca juga: Ditemani Istri Setubuhi 2 Anak Gadis Puluhan Kali, Indrajid: Itu Ritual Mengambil Bank Gaib )
"Namanya relawan banyak, macam-macam asalnya. Kalau dari sudut pandang saya, mereka rakyat ini cinta sekali kepada TNI. Makanya jika mendapat baju atau seragam dia pakai. Orang tersebut, memiliki gangguan jiwa," terang Dedy.
(eyt)
tulis komentar anda