Gubernur Sulsel Temukan Tumpukan Berkas saat Kunjungi Dinas Pendidikan
Selasa, 24 November 2020 - 16:46 WIB
MAKASSAR - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah , menemukan tumpukan berkas yang cukup banyak di Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sulsel Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.
Tumpukan berkas di era digital itu menurut Nurdin Abdullah sebagai bukti bahwa proses administrasi di Dinas Pendidikan Sulsel masih berjalan manual dan program kenaikan pangkat serta pansiun otomatis belum jalan.
"Kita tidak ingin cuma bicara tapi kenyataannya tidak demikian," jelas Nurdin Abdullah.
Nurdin Abdullah melihat tumpukan berkas yang banyak ketika memasuki ruangan kerja Kepala Bagian Umum Dinas Pendidikan Sulsel , kalau sistem kenaikan pangkat otomatis dan pensiun otomatis, jelas Nurdin Abdullah, tidak ada lagi berkas yang menumpuk.
Tumpukan berkas yang banyak itu juga disinyalir bahwa masih terjadi proses administrasi yang panjang dan berbelit-belit di Dinas Pendidikan Sulsel.
"Harusnya guru kirim pakai PDF saja. Itu sudah selesai," tegasnya.
Kalau masih ada berkas sebagai bukti kerja manual, lanjut Nurdin Abdullah akan cenderung muncul biaya.
"Proses yang panjang itu cenderung korup. Padahal kita sementara mengembangkan siatem pemerintahan yang bersih dan melayani," tegasnya.
Tumpukan berkas di era digital itu menurut Nurdin Abdullah sebagai bukti bahwa proses administrasi di Dinas Pendidikan Sulsel masih berjalan manual dan program kenaikan pangkat serta pansiun otomatis belum jalan.
"Kita tidak ingin cuma bicara tapi kenyataannya tidak demikian," jelas Nurdin Abdullah.
Nurdin Abdullah melihat tumpukan berkas yang banyak ketika memasuki ruangan kerja Kepala Bagian Umum Dinas Pendidikan Sulsel , kalau sistem kenaikan pangkat otomatis dan pensiun otomatis, jelas Nurdin Abdullah, tidak ada lagi berkas yang menumpuk.
Tumpukan berkas yang banyak itu juga disinyalir bahwa masih terjadi proses administrasi yang panjang dan berbelit-belit di Dinas Pendidikan Sulsel.
"Harusnya guru kirim pakai PDF saja. Itu sudah selesai," tegasnya.
Kalau masih ada berkas sebagai bukti kerja manual, lanjut Nurdin Abdullah akan cenderung muncul biaya.
"Proses yang panjang itu cenderung korup. Padahal kita sementara mengembangkan siatem pemerintahan yang bersih dan melayani," tegasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda