Ngaku Perwira Polisi, Gondol Motor Pedagang di Blitar
Rabu, 18 November 2020 - 18:00 WIB
BLITAR - Misti (52), warga Desa Salamrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar tidak mengira laki laki yang mengaku perwira polisi i tu, ternyata seorang penjahat. Pedagang makanan dan minuman tersebut baru sadar setelah motor yang ia pinjamkan dibawa kabur.
"Menurut keterangan korban, pelaku mengaku petugas (polisi)," kata Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi kepada wartawan Rabu (18/11/2020). Lelaki itu datang ke warung tempat Misti berjualan dengan mengendarai motor Suzuki Satria. Di dalam warung, sambil menikmati minuman yang dipesan, ia mengatakan baru saja ikut operasi yustisi. (Baca juga: Milad Ke-108 Muhammadiyah, Khofifah: Tetap Istiqomah Jaga Karakter Bangsa )
Di sela obrolan, pelaku tiba tiba mengatakan kehabisan rokok. Karena rokok yang diinginkan tidak ada, Misti menyuruh cucunya mengantar pelaku ke warung sebelah. Pelaku dibonceng. Sementara motornya diparkir di dekat warung. "Cucu korban membonceng pelaku dengan motor Honda Scoopy milik korban," terang Didik.
Di tengah perjalanan menuju warung, pelaku tiba tiba meminta cucu korban menghentikan motor. Dengan lagak usai menerima panggilan telepon, pelaku mengatakan sedang dipanggil teman temannya. Dengan santai ia juga meminjam motor Honda Scoopy milik korban. (Baca juga: Masa Pandemi, Masyarakat Bisa Adukan Dugaan Pelanggaran HAM Lewat Aplikasi )
Awalnya korban belum curiga. Apalagi motor pelaku juga masih ada di depan warungnya. Namun karena tidak kunjung ada kabar dan tidak terlihat tanda pelaku bakal kembali, korban memutuskan melapor ke kepolisian. "Saat ini motor pelaku diamankan di polsek Binangun," kata Didik.
Sesuai harga pasar, nilai ekonomis motor Suzuki Satria yang ditinggalkan pelaku lebih tinggi daripada Honda Scoopy korban. Namun tidak tertutup kemungkinan Suzuki Satria yang ditinggal tersebut merupakan hasil kejahatan sebelumnya.
Dalam hal ini polisi masih melakukan penyelidikan. Termasuk keterangan pelaku yang mengaku sebagai perwira polisi, juga diselidiki. "Kita masih melakukan penyelidikan," pungkas Didik
"Menurut keterangan korban, pelaku mengaku petugas (polisi)," kata Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi kepada wartawan Rabu (18/11/2020). Lelaki itu datang ke warung tempat Misti berjualan dengan mengendarai motor Suzuki Satria. Di dalam warung, sambil menikmati minuman yang dipesan, ia mengatakan baru saja ikut operasi yustisi. (Baca juga: Milad Ke-108 Muhammadiyah, Khofifah: Tetap Istiqomah Jaga Karakter Bangsa )
Di sela obrolan, pelaku tiba tiba mengatakan kehabisan rokok. Karena rokok yang diinginkan tidak ada, Misti menyuruh cucunya mengantar pelaku ke warung sebelah. Pelaku dibonceng. Sementara motornya diparkir di dekat warung. "Cucu korban membonceng pelaku dengan motor Honda Scoopy milik korban," terang Didik.
Di tengah perjalanan menuju warung, pelaku tiba tiba meminta cucu korban menghentikan motor. Dengan lagak usai menerima panggilan telepon, pelaku mengatakan sedang dipanggil teman temannya. Dengan santai ia juga meminjam motor Honda Scoopy milik korban. (Baca juga: Masa Pandemi, Masyarakat Bisa Adukan Dugaan Pelanggaran HAM Lewat Aplikasi )
Awalnya korban belum curiga. Apalagi motor pelaku juga masih ada di depan warungnya. Namun karena tidak kunjung ada kabar dan tidak terlihat tanda pelaku bakal kembali, korban memutuskan melapor ke kepolisian. "Saat ini motor pelaku diamankan di polsek Binangun," kata Didik.
Sesuai harga pasar, nilai ekonomis motor Suzuki Satria yang ditinggalkan pelaku lebih tinggi daripada Honda Scoopy korban. Namun tidak tertutup kemungkinan Suzuki Satria yang ditinggal tersebut merupakan hasil kejahatan sebelumnya.
Dalam hal ini polisi masih melakukan penyelidikan. Termasuk keterangan pelaku yang mengaku sebagai perwira polisi, juga diselidiki. "Kita masih melakukan penyelidikan," pungkas Didik
(msd)
tulis komentar anda