Ratusan Petani di Tuban Hadang Truk Pupuk, Ini Pemicunya

Rabu, 11 November 2020 - 10:22 WIB
Ratusan petani di Tuban, Jawa Timur, menghadang truk bermuatan pupuk bersubsidi.Foto/Pipiet Wibawanto
TUBAN - Ratusan petani di Tuban, Jawa Timur, menghadang tiga truk pengangkut pupuk bersubsidi yang melintas di desanya. Warga membongkar paksa muatan truk di tepi jalan. Penghadangan itu dipicu sulitnya mendapatkan pupuk di saat mmasa tanam kali ini.

Para petani Desa Jadi, Kecamatan Semanding, ini khawatir tanaman yang sudah ditanam akan mati jika tidak dipupuk dengan baik dan cukup. Ketersediaan pupuk bersubsidi sulit didapat sehingga petani takut tanaman tadah hujan ini mati.(Baca juga: Politik Keluarga Pak Tjip Terbelah di Pilkada Surabaya, WS: Saya Tetap di Garis Partai )

Aksi penghadangan ini dilakukan sebagai bentuk desakan kepada pemerintah supaya mencukupi kebutuhan pupuk di tengah masa tanam saat ini. Saat ini, ketersediaan pupuk hanya 30 persen dari total kebutuhan petani di masa tanam ini.



"Kebutuhan pupuk ini selalu menjadi permasalahan klasik setiap tahun yang selalu dihadapi para petani. sedanngkan pada saat petani mendapatkan pupuk non subsidi, tentu petani akan menjerit karena harganya," ujar Ariyanto, seorang petani.(Baca juga: Asyik Kencani Selingkuhan di Tepi Jalan, Diciduk Petugas )

Menurutnya, saat ini sangat susah mencari pupuk. Dia bingung harus mencari di mana karena semua kios yang didatangi kosong. Para petani kehabisan akal untuk mendapatkan pupuk subsidi. "Sehingga terpaksa menghadang truk pupuk bersubsidi," terangnya.

Perwakilan distributor pupuk subsidi, Asmain, mengaku penghadangan ini dipicu ketakutan petani tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi. Padahal jatah pupuk untuk petani aman. "Namun pengirimannya bergantian, sesuai jadual yang telah ditentukan," katanya.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content