15 Ribu Alat Rapid Test Virus Corona Disebar ke Seluruh Sulsel
Kamis, 16 April 2020 - 07:51 WIB
"Itu bisa saja terjadi karena ada beberapa hal. Yang paling utama bahwa rapid test bisa positif pada orang-orang dengan cross reaction namanya. Adalah kondisi dimana bahwa ada memang virus didalam (tubuh), tapi virus flu misalnya, itu bisa menimbulkan istilahnya positif palsu. Tapi sedikit saja yang terjadi seperti itu," kata dia.
Kalaupun dari seseorang tanpa gejala melakukan rapid test yang hasilnya menunjukkan positif, maka direkomendasikan untuk isolasi mandiri di rumah. Namun jika ada dinyatakan positif disertai gejala, maka kembali dilakukan pemeriksaan PCR atau Polimerase Chain Reaction melalui metode swab.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin menyebutkan, Pemprov Sulsel sebelumnya telah mendistribusikan sekira 1.300 alat rapid test khusus Kota Makassar. Selain warga yang diduga pernah kontak dengan pasien positif, rapid test juga dilakukan untuk tenaga medis di rumah sakit
"Kami sudah lakukan, baik terhadap ODP PDP dan kontak dari positif ada kurang lebih 850 orang. Dan juga kami prioritaskan kepada tenaga kesehatan yang ada berkontak langsung dengan pasien di ruang isolasi," tutur Naisya.
Bagi mereka yang melakukan pemeriksaan rapid test dan mendapatkan hasil positif, akan dilanjutkan kembali dengan pemeriksaan PCR dengan metode swab. Pasalnya, Naisya mengaku, tidak semua individu yang mendapat hasil positif melalui rapid test, hasilnya akan sama lewat pemeriksaan PCR.
"Walaupun memang tidak 100% hasil yang kami lihat bahwa semua yang rapid test (hasilnya) positif itu, ternyata hasil PCR-nya juga positif. Tapi paling tidak ada deteksi awal yang dilakukan terhadap masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga :Bantuan Tunai Bukan PKH di Sulsel Diharap Bisa Terealisasi Minggu Ini
Kalaupun dari seseorang tanpa gejala melakukan rapid test yang hasilnya menunjukkan positif, maka direkomendasikan untuk isolasi mandiri di rumah. Namun jika ada dinyatakan positif disertai gejala, maka kembali dilakukan pemeriksaan PCR atau Polimerase Chain Reaction melalui metode swab.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin menyebutkan, Pemprov Sulsel sebelumnya telah mendistribusikan sekira 1.300 alat rapid test khusus Kota Makassar. Selain warga yang diduga pernah kontak dengan pasien positif, rapid test juga dilakukan untuk tenaga medis di rumah sakit
"Kami sudah lakukan, baik terhadap ODP PDP dan kontak dari positif ada kurang lebih 850 orang. Dan juga kami prioritaskan kepada tenaga kesehatan yang ada berkontak langsung dengan pasien di ruang isolasi," tutur Naisya.
Bagi mereka yang melakukan pemeriksaan rapid test dan mendapatkan hasil positif, akan dilanjutkan kembali dengan pemeriksaan PCR dengan metode swab. Pasalnya, Naisya mengaku, tidak semua individu yang mendapat hasil positif melalui rapid test, hasilnya akan sama lewat pemeriksaan PCR.
"Walaupun memang tidak 100% hasil yang kami lihat bahwa semua yang rapid test (hasilnya) positif itu, ternyata hasil PCR-nya juga positif. Tapi paling tidak ada deteksi awal yang dilakukan terhadap masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga :Bantuan Tunai Bukan PKH di Sulsel Diharap Bisa Terealisasi Minggu Ini
(sri)
tulis komentar anda