Waduh, Ada Bakteri E-coli di Air Terjun Curug Batu Templek?

Minggu, 08 November 2020 - 11:04 WIB
Inilah objek wisata Curug Batu Templek di Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.Foto/ist
BANDUNG - Curug Batu Templek di Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung , Jawa Barat akhir-akhir ini cukup menyedot perhatian masyarakat.

Curug ini memiliki karst batu yang cukup menarik untuk swafoto. Apalagi terdapat terjun yang mengalir tak terlalu deras di disekitarnya, menambah menarik tempat wisata ini.

Tetapi, bagi Anda yang berkunjung ke tempat ini, mungkin ada baiknya menghindari bersentuhan dengan air. Karena, menurut informasi yang diperoleh, sanitasi warga di sepanjang aliran sungai Cisanggarung belum terlalu bagus.(Baca juga: Cuaca Buruk di Laut Jawa, Nelayan Pantura Indramayu Tak Berani Melaut, Pasokan Ikan di TPI Berkurang )



"Sayangnya, aliran di kali tersebut tergolong tidak bersih karena warga di atas perbukitan masih banyak yang mengalirkan pembuangan akhir tinja ke kali tersebut," kata Pegiat Literasi Odesa Institut Ahmad Syauqy Ridho.

Menurut dia, warga di Kampung Cisanggarung dan Sentak Dulang sampai saat ini masih terkendala persoalan sanitasi, terutama masalah saluran pembuangan akhir tinja. Dia sering melihat rombongan warga perkotaan justru sedang bermain-main di sekitar Curug Batu Templek yang airnya masih dialiri oleh tinja.

Air yang terkontaminasi tinja, kata dia, membuat Bakteri Escherichia coli bisa menyebabkan penyakit pada manusia. Terutama pada anak-anak yang tidak tahu keadaan kebersihan airnya bisa menyebabkan diare, tipus, kolera, hepatitis A, polio, disentri dan lain sebagainya.(Baca juga: Dijadwalkan Pulang 10 November, FPI Majalengka Bakal Sambut Habib Rizieq )

Diakuinya, sejak 2016 Yayasan Odesa Indonesia sudah berhasil membangun 7 toilet umum bagi warga perbukitan di Cikadut. Namun tidak serta merta persoalan selesai. Sebagian warga tidak semua terhubung dengan toilet komunal tersebut masih menyalurkan pembuangan akhir tinja ke sungai Cisanggarung.

Hal ini yang menjadi keprihatinan relawan Odesa Indonesia karena pengelola wisata dan Pemerintahan Desa tidak memperhatikan masalah keterbelakangan warganya yang masih buang hajat sembarangan.

Menurut Syauqy, hal ini mesti menjadi perhatian pemerintah Desa Cikadut mengingat keberadaan wisata sudah mulai ramai. Dengan wisata memang memberi manfaat, namun jangan lupa ada madharat besarnya karena urusan tinja yang mengalir ke Curug Batu Templek belum terselesaikan.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content