Lomba Tari Kreasi Nusantara Bangkitkan Kreativitas Seniman Tanah Air
Sabtu, 07 November 2020 - 19:46 WIB
LOMBA Tari Kreasi Nusantara dan Fashion Busana Daerah yang diselenggarakan secara virual sudah usai. Tidak kurang dari 600 peserta dari seluruh Tanah Air ikut menunjukkan bakatnya di bidang seni tari. Setelah melewati sesi penjurian, akhirnya sebanyak 12 seniman diumumkan sebagai pemenang. Mereka menang dalam kategori-kategori antara lain; tunggal anak, group anak, tunggal dewasa dan grup dewasa.
Pada setiap kategori, juri menetapkan tiga pemenang atau juara, yaitu juara 1-3 plus juara favorit. Untuk kategori tunggal anak; juara 1 diraih oleh Kadek Davina Partiana Putri dari Bali, juara 2 diraih Argyanti Jelang Ramadhantya (Jakarta ), juara 3 diraih Wildan Diash (Jogjakarta), favorit diraih Nada Yulia Zulma (Sumbar).(Baca juga: 10 Tari Tradisional Indonesia Paling Populer )
Untuk group anak; juara 1 diraih tim Cabe Rawit (Tagerang), juara 2 dimenangkan oleh Sanggar Gadung Melati (Tulungagung), juara 3 diraih Sanggar Ayunda Puspita Tim B (Tangerang) dan favorit milik Mutiara Minang Kids (Sumbar). Lalu untuk tunggal dewasa; juara 1 milik Mulyadi Afandi (Jakarta), juara 2 diraih Meyjiansyah (Bangka Belitung), juara 3 diraih Aubrey Annayla Ramadhani (Kediri-Jawa Timur) dan favorit diraih Denta Sepdwiansyah Pinandito (Jakarta).
Sedangkan grup dewasa; juara 1 pemenangnya D'Generetion (Bali), juara 2 milik Sanggar Sritanjung (Banyuwangi), juara 3 dimenangkan Halo Bca Dancer (Jakarta ) dan favorite jatuh ke Candra Kanthi SMA N 7 Purworejo ( Purworejo-Jawa Tengah). Mulyadi Afandi mengaku tidak menyangka kalau dirinya bisa meraih juara pertama untuk kategori tunggal dewasa. “Karena pesertanya sangat banyak dengan kamampuan yang semuanya sangat bagus,” ungkap Afandi saat virtual media briefing, Sabtu (7/11/2020).
Afandi menang dengan karya tari bertema Senandung Zapin, ide yang terinspirasi dari budaya Melayu, Riau. Di masa pandemi, Afandi mengaku, dirinya tak pernah berhenti melakukan eksplorasi seni tari. “Saya ikut lomba, tujuan utamanya bukan untuk mencari juara, tapi mau menunjukkan eksistensi saya sebagai seniman tari,” kata Afani seraya berharap agar kaum muda di Tanah Air tetap berkreasi di tengah situasi pandemi Covid-19.
Lomba Tari Kreasi Nusantara dan Fashion Busana Daerah itu sendiri diselenggarakan oleh Bakti BCA bersama Sanggar Sampan Bujana Sentra serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rangkaian kegiatan dilaksanakan sejak 15 Oktober hingga 3 November 2020. Menariknya, seluruh proses lomba Tari Kreasi Nusantara, Lomba Fashion Busana Daerah, dan penjurian dilakukan secara virtual.
Peserta diwajibkan mengirimkan video tari berdurasi 5-7 menit atau video peserta sedang memeragakan busana daerah dengan durasi 3 menit. Meski hanya mengirimkan video, seluruh peserta wajib mengenakan masker dan face shield. Kegiatan ini diikuti tak kurang dai 600 peserta tari dan 300 peserta lomba fashion dari seluruh pelosok Tanah Air.
Seniman Tari Sampan Bujana Sentra, Uniek Sampan Hismanto yang juga salah satu tim juri mengatakan, sepanjang prosesi penjurian, para juri tidak bertemu satu sama lain. "Para juri tetap berada di rumah masing-masing, begitu pula seluruh peserta. Namun, kami tetap berkarya,” kata Uniek.
Vice President CSR BCA Inge Setiawati mengatakan, kegiatan lomba ini dilatarbelakangi oleh kemauan untuk terus berkarya di masa pandemi, melestarikan budaya bangsa dan memperingati Hari Sumpah pemuda melalui kegiatan positif di bidang seni dan budaya. (Baca juga: Inilah Tujuh Tari Tradisional Indonesia yang Mendunia )
Pada setiap kategori, juri menetapkan tiga pemenang atau juara, yaitu juara 1-3 plus juara favorit. Untuk kategori tunggal anak; juara 1 diraih oleh Kadek Davina Partiana Putri dari Bali, juara 2 diraih Argyanti Jelang Ramadhantya (Jakarta ), juara 3 diraih Wildan Diash (Jogjakarta), favorit diraih Nada Yulia Zulma (Sumbar).(Baca juga: 10 Tari Tradisional Indonesia Paling Populer )
Untuk group anak; juara 1 diraih tim Cabe Rawit (Tagerang), juara 2 dimenangkan oleh Sanggar Gadung Melati (Tulungagung), juara 3 diraih Sanggar Ayunda Puspita Tim B (Tangerang) dan favorit milik Mutiara Minang Kids (Sumbar). Lalu untuk tunggal dewasa; juara 1 milik Mulyadi Afandi (Jakarta), juara 2 diraih Meyjiansyah (Bangka Belitung), juara 3 diraih Aubrey Annayla Ramadhani (Kediri-Jawa Timur) dan favorit diraih Denta Sepdwiansyah Pinandito (Jakarta).
Sedangkan grup dewasa; juara 1 pemenangnya D'Generetion (Bali), juara 2 milik Sanggar Sritanjung (Banyuwangi), juara 3 dimenangkan Halo Bca Dancer (Jakarta ) dan favorite jatuh ke Candra Kanthi SMA N 7 Purworejo ( Purworejo-Jawa Tengah). Mulyadi Afandi mengaku tidak menyangka kalau dirinya bisa meraih juara pertama untuk kategori tunggal dewasa. “Karena pesertanya sangat banyak dengan kamampuan yang semuanya sangat bagus,” ungkap Afandi saat virtual media briefing, Sabtu (7/11/2020).
Afandi menang dengan karya tari bertema Senandung Zapin, ide yang terinspirasi dari budaya Melayu, Riau. Di masa pandemi, Afandi mengaku, dirinya tak pernah berhenti melakukan eksplorasi seni tari. “Saya ikut lomba, tujuan utamanya bukan untuk mencari juara, tapi mau menunjukkan eksistensi saya sebagai seniman tari,” kata Afani seraya berharap agar kaum muda di Tanah Air tetap berkreasi di tengah situasi pandemi Covid-19.
Lomba Tari Kreasi Nusantara dan Fashion Busana Daerah itu sendiri diselenggarakan oleh Bakti BCA bersama Sanggar Sampan Bujana Sentra serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rangkaian kegiatan dilaksanakan sejak 15 Oktober hingga 3 November 2020. Menariknya, seluruh proses lomba Tari Kreasi Nusantara, Lomba Fashion Busana Daerah, dan penjurian dilakukan secara virtual.
Peserta diwajibkan mengirimkan video tari berdurasi 5-7 menit atau video peserta sedang memeragakan busana daerah dengan durasi 3 menit. Meski hanya mengirimkan video, seluruh peserta wajib mengenakan masker dan face shield. Kegiatan ini diikuti tak kurang dai 600 peserta tari dan 300 peserta lomba fashion dari seluruh pelosok Tanah Air.
Seniman Tari Sampan Bujana Sentra, Uniek Sampan Hismanto yang juga salah satu tim juri mengatakan, sepanjang prosesi penjurian, para juri tidak bertemu satu sama lain. "Para juri tetap berada di rumah masing-masing, begitu pula seluruh peserta. Namun, kami tetap berkarya,” kata Uniek.
Vice President CSR BCA Inge Setiawati mengatakan, kegiatan lomba ini dilatarbelakangi oleh kemauan untuk terus berkarya di masa pandemi, melestarikan budaya bangsa dan memperingati Hari Sumpah pemuda melalui kegiatan positif di bidang seni dan budaya. (Baca juga: Inilah Tujuh Tari Tradisional Indonesia yang Mendunia )
Lihat Juga :
tulis komentar anda