Operasi Longgar, Balapan Liar Marak Hingga Aksi Ugal-ugalan di Jalanan Kota

Jum'at, 06 November 2020 - 23:02 WIB
Salah satu aksi balapan liar di salah satu ruas jalan di Kota Makassar. Foto: SINDONews/Faisal Mustafa
MAKASSAR - Operasi Zebra tahun 2020 tanpa ada sanksi tilang menambah pelik masalah pelanggaran lalu lintas, karena instruksi mengedepankan upaya edukasi dan pendekatan humanistik terhadap pengendara, yang diterapkan sejak 29 Oktober sampai 8 November mendatang.

Kepala Urusan (Kaur) Pembinaan Operasional (Bin Ops) Satlantas Polrestabes Makassar , AKP Hartati mengaku, dari hasil pemantauan di lapangan, menemukan banyaknya pelanggaran yang sepatutnya ditindak tegas. Bahkan sampai beratraksi di tengah kepadatan lalu lintas.

"Sekarang yang terjadi aksi ugal-ugalan dari anak-anak muda dan mereka tidak menggunakan helm. Itu fakta yang kami temukan di lapangan. Tadi pagi saja saya berpapasan dengan mereka, mungkin dari balap liar. Dan itu sudah sering ditemukan oleh anggota," kata Hartati kepada SINDONews, Jumat (6/10). (Baca Juga: Aksi Arogan Pengendara Moge di Jalan: Gebar-geber hingga Ugal-ugalan)



Dia menjelaskan, selain pelanggaran kasat mata, pihaknya juga menemukan aksi balap liar yang hampir tiap malam terjadi di beberapa wilayah di Kota Makassar, antara lain Jalan Pettarani, Alauddin, Bandang, dan sepanjang Jalan Veteran,"Kami selalu memberikan teguran dan imbauan. Itulah pelanggaran-pelanggaran sangat meningkat tadi," ungkapnya. (Baca Juga: Wanita Ditemukan Tewas Telentang, Kamar Kontrakan Berantakan)

Meski begitu, Operasi Zebra sesuai telegram Kapolri Jenderal Idham Azis, Nomor:ST/3092/X/ OPS.1.1/2020 tanggal 29 Oktober 2020, harus mengedepankan simpatik dan edukasi. Penindakan difokuskan pada preemtif dan preventif saja. "Itu kebijakan Beliau (Kapolri) karena pertimbangan pandemi COVID-19. Jadi kami hanya imbau masyarakat saja," katanya.

Dia menerangkan beberapa aksi ugal-ugalan bahkan sempat heboh di media sosial. Terakhir video berdurasi 1:35 menit menunjukan seorang pengendara tanpa menggunakan helm beratraksi freestyle di jalan raya,"Lokasinya di Hertasning. Kita akan cari itu. Karena tentu membahayakan pengguna jalan lain terlebih dirinya sendiri," tegas Hartati.

Polisi wanita berpangkat tiga balok emas itu melanjutkan, setelah operasi zebra berakhir, pihaknya berjanji akan menindak tegas pelanggar lalu lintas, terlebih yang kasat mata atau terang-terangan ditemukan anggotanya. "Mudah-mudahan kita hanya sampai 8 November memberikan kelonggaran sepert. Setelah itu kita kan kembali tindak pengendara demikian," pungkasnya. (Baca Juga: PPA Polrestabes Makassar Ikut Cari Pelaku Pelecehan Terhadap Jurnalis Wanita)

Di kesempatan berbeda, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo mengaku sempat geram dengan tindakan dua pemuda yang melakukan aksi freestyle di beberapa ruas jalan, hingga beredar luas di media sosial, Sabtu 24 Agustus lalu. Video berdurasi 1 menit 42 detik memperlihatkan kelakuan berboncengan motor matik dengan aksi freestyle stupi atau mengangkat roda depan motor.

"Nanti kita lakukan penyelidikan, kita bakal masifkan lagi patroli malam. Memang patroli wilaya itu cukup terbatas, baik sarana maupun jumlah personel. Kita akan mengambil tindak-tindakan sesuai mekanisme yang ada. Karena itu sudah mengganggu ketertiban lalu lintas," tegasnya.
(nic)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content