Migrasi dari Australia, Kawanan Hiu Tutul Kembali Muncul di Perairan Pasuruan

Rabu, 28 Oktober 2020 - 18:16 WIB
Petugas patroli Polair Polres Pasuruan menemukan kawanan hiu tutul saat patroli rutin di perairan Pasuruan. Foto/iNews TV/Jaka Samudra
PASURUAN - Kawanan hiu tutul kembali muncul di perairan Pasuruan , Jawa Timur. Hiu tutul dipergoki petugas Sat Polair Polres Pasuruan saat patroli rutin. Hewan mamalia yang keberadaannya langka ini diperkirakan jumlahnya lebih banyak dari pada sebelumnya, yakni 70-80 ekor. (Baca juga: 60 Hiu Tutul Muncul di Perairan Pasuruan, Warga Dilarang Mengganggu)



Kasat Polair Polres Pasuruan, AKP Poorlaksono menjelaskan, kawanan ini muncul sekitar 4 mil dari daratan Desa Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Rabu pagi (28/10/2020). Patroli Polair sengaja dilakukan pada pagi hari karena kawanan hiu tutul sedang berkeliaran mencari makan berupa planton dan ikan kecil. (Baca juga: Kasihan, Hiu Tutul Terdampar di Pantai Pekutatan Bali Akhirnya Mati)



“Jumlahnya diperkirakan 70-80 ekor. Kawanan ini bermigrasi dari Laut Australia menuju perairan Laut Jawa untuk mencari makan,” katanya.Keberadaannya satwa dengan panjang 6 meter lebih ini bergerombol dan tak takut dengan perahu yang sedang melintas.



Guna menghindari hal yang tak diinginginkan, petugas melakukan patroli laut untuk menjaga kenyamanan hiu tutul berenang bebas dari gangguan para nelayan nakal yang sengaja menjaring bahkan membunuh hiu tutul.

Pasalnya hiu tutul merupakan satwa dilindungi negara dan ada hukuman penjara bagi oknum yang sengaja mengganggu keberadaan hiu tersebut. “Kami terus berpatroli untuk menjaga hiu tutul, satwa yang dilindungi ini,” tegasnya.

Patroli laut ini akan terus dilakukan sejak pagi dan sore hari sampai kawanan hiu tutul kembali ke Laut Australia. Diketahui sebelumnya kawanan hiu tutul yang berjumlah 60 ekor hilang sekitar 1 bulan lalu.

Namun setelah hujan tiba, kawanan kembali muncul dengan jumlah lebih banyak, yakni sekitar 70-80 ekor setiap harinya.
(shf)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More