Libur Panjang, Pengunjung Bantimurung Dibatasi Hanya 5.000 Orang
Rabu, 28 Oktober 2020 - 07:30 WIB
MAROS - Mengantisipasi lonjakan pengunjuk saat libur panjang di kawasan Wisata Alam Bantimurung, Kabupaten Maros.Maka pengelola memberlakukan protokol kesehatan bagi para pengunjung, dengan wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk, menjaga jarak dan melarang pengunjung yang sedang influensa memasuki kawasan wisata.
"Kami dari Dinas Pariwisata, memfokuskan ke objek Wisata Alam Bantimurung, karena disitu kami akan perkirakan adanya lonjakan pengunjung. Sehingga kami akan memperketat protokol kesehatan di kawasan wisata itu,” kata Kabid Pariwisata Maros, Yusriadi, Selasa (27/10). (Baca Juga: Ratusan Turis Mancanegara Liburan di Wisata Bantimurung)
Selain itu, pengelola juga menerapkan kuota untuk kunjungan dalam satu waktu tertentu dengan membatasi jumlah pengunjung. Jadi ketika jumlah pengunjung sudah 5000, maka pengunjung yang ingin memasuki kaswasan wisata dihentikan dulu, sampai ada pengunjung lain yang keluar.
"Kita hitungannya 50% dari kapasitas puncak dalam satu waktu. Bantimurung bisa menampung sekitar 10.000 orang, jadi kita potong menjadi 5.000 orang saja dalam satu waktu tertentu," ujarnya. (Baca Juga: Labirin Stone, Sisi Lain Kawasan Karst Rammang-rammang yang Belum Dikenal)
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maros M Ferdiansyah mengakui perihal aplikasi yang mereka gunakan tersebut. Menurutnya, dengan aplikasi itu. Pihaknya tinggal melihat data di komputer berapa report untuk penjualan tiket. "Untuk keluar kita hitung di petugas, karena satu pintu keluar, jadi gampang di kontrol," katanya.
Namun dia mengaku, pengawasan yang paling krusial akan dilakukan di area penerimaan dan pembelian karcis, sebab pihaknya harus memastikan pengunjung steril dari Covid -19 sebelum memasuki area wisata.
"Hal teknis yang paling krusial itu di antrian atau di area penerimaan tiket. Karena sebelum pengunjung memasuki antri kawasan timur wisata, terlebih dahulu dilakukan pengecekan suhu tubuh, kemudian diarahkan untuk mencuci tangan," terangnya. (Baca Juga: Festival Maudu Jolloro, Cara Warga Rammang-rammang Lestarikan Budaya Maulid)
Demi menjamin keamanan pengunjung, pihaknya pun telah berkordinasi dengan beberapa instansi terkait. Seperti pihak Kepolisian, Badan Sar Nasional, Badan Penanggulan Bencana Daerah, serta Brigif Para Raider 3 Kostrad yang bertempat di Kecamatan Bantimurung.
"Kami akan ikut melibatkan instansi tersebut, untuk mensupport tim yang ada di Dispudpar Maros, dan memastikan mulai areal parkir hingga pengunjung masuk ke kawasan wisata, semua bisa terkordinir dengan baik," tukasanya.
"Kami dari Dinas Pariwisata, memfokuskan ke objek Wisata Alam Bantimurung, karena disitu kami akan perkirakan adanya lonjakan pengunjung. Sehingga kami akan memperketat protokol kesehatan di kawasan wisata itu,” kata Kabid Pariwisata Maros, Yusriadi, Selasa (27/10). (Baca Juga: Ratusan Turis Mancanegara Liburan di Wisata Bantimurung)
Selain itu, pengelola juga menerapkan kuota untuk kunjungan dalam satu waktu tertentu dengan membatasi jumlah pengunjung. Jadi ketika jumlah pengunjung sudah 5000, maka pengunjung yang ingin memasuki kaswasan wisata dihentikan dulu, sampai ada pengunjung lain yang keluar.
"Kita hitungannya 50% dari kapasitas puncak dalam satu waktu. Bantimurung bisa menampung sekitar 10.000 orang, jadi kita potong menjadi 5.000 orang saja dalam satu waktu tertentu," ujarnya. (Baca Juga: Labirin Stone, Sisi Lain Kawasan Karst Rammang-rammang yang Belum Dikenal)
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maros M Ferdiansyah mengakui perihal aplikasi yang mereka gunakan tersebut. Menurutnya, dengan aplikasi itu. Pihaknya tinggal melihat data di komputer berapa report untuk penjualan tiket. "Untuk keluar kita hitung di petugas, karena satu pintu keluar, jadi gampang di kontrol," katanya.
Namun dia mengaku, pengawasan yang paling krusial akan dilakukan di area penerimaan dan pembelian karcis, sebab pihaknya harus memastikan pengunjung steril dari Covid -19 sebelum memasuki area wisata.
"Hal teknis yang paling krusial itu di antrian atau di area penerimaan tiket. Karena sebelum pengunjung memasuki antri kawasan timur wisata, terlebih dahulu dilakukan pengecekan suhu tubuh, kemudian diarahkan untuk mencuci tangan," terangnya. (Baca Juga: Festival Maudu Jolloro, Cara Warga Rammang-rammang Lestarikan Budaya Maulid)
Demi menjamin keamanan pengunjung, pihaknya pun telah berkordinasi dengan beberapa instansi terkait. Seperti pihak Kepolisian, Badan Sar Nasional, Badan Penanggulan Bencana Daerah, serta Brigif Para Raider 3 Kostrad yang bertempat di Kecamatan Bantimurung.
"Kami akan ikut melibatkan instansi tersebut, untuk mensupport tim yang ada di Dispudpar Maros, dan memastikan mulai areal parkir hingga pengunjung masuk ke kawasan wisata, semua bisa terkordinir dengan baik," tukasanya.
(nic)
tulis komentar anda