Sinergi Bergizi Bersama UMKM Menjaga Ekonomi

Senin, 26 Oktober 2020 - 13:35 WIB
(Baca juga: Jelang Lengser, Ini Curhatan Risma Selama Jadi Wali Kota Surabaya )

Etik Sukarsan (46), pedagang rujak cinggur dan gado-gado di sentra kuliner Jambangan merasakan betul efek ketika pandemi datang. Semua orang tak lagi mau makan di tempat serta penjualannya merosot tajam. Ia ingat betul etika dalam satu hari tak ada seorang pun yang datang untuk membeli gado-gado buatannya.

Namun, sejak Juni ia mengubah pola penjualan dengan memasang lapaknya di aplikasi Gojek . Hasilnya bisa menambah pendapatan ketika berbagai pesanan online mulai berdatangan. "Suami kena PHK, saya satu-satunya sumber keluarga. Untung masih bisa berjualan secara online, jadi pesanan tetap saja ada dan cukup bagi kami untuk menyambung hidup," katanya.

Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini menyadari betul betapa pentingnya UMKM di berbagai wilayah di Surabaya harus bisa bertahan di tengah pandemi. Ketahanan pangan yang cukup serta kemampuan warga untuk bisa terus berpenghasilan menjadi kunci untuk menang di tengah pandemi COVID-19 .

Makanya keberadaan para pengusaha kuliner di Sentra Wisata Kuliner (SWK) yang tersebar di berbagai kecamatan bisa terus berjalan. Saat pandemi COVID-19 membuat omset penjualan pedagang di SWK itu ikut menurun. Apalagi ketika PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Surabaya Raya, pedagang di SWK tidak diperbolehkan menerima pembeli di tempat. Hal itu otomatis berdampak pada omset penjualan para pedagang.

(Baca juga: Luar Biasa! ITS Raih Medali Terbanyak di Ajang Gemastik 2020 )

Makanya sistem penjualan mereka pun diubah dengan model take away di SWK tersebut dengan mengunakan transportasi online. Penerapan protokol kesehatan yang ketat ini menjadi kunci Surabaya untuk bisa terus memutus penularan dan menjaga stabilitas ekonomi warga.



Cara ini pun terbukti tepat, penerapan kebiasaan baru dengan protokol kesehatan yang tinggi di tiap kampung mulai bisa dilihat. Dulu, tiap kelurahan selalu ada warga yang terpapar COVID-19 . Kini, sudah 63 keluarahan di Kota Pahlawan yang sudah nol kasus penularan.

"Ekonomi warga harus jalan, kita juga perbanyak penjualan online dengan terus membuka pasar baru bagi para UMKM ," kata Risma. (Baca juga: Respons Pelayanan Publik Lemah, Kasus Yaidah Jadi Pelajaran )
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content