Produk Masker 4-Ply dari Cimahi Dikirim Penuhi Permintaan Ekspor
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 14:21 WIB
CIMAHI - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menghadiri peluncuran produk masker 4-ply di PT Leuwijaya Utama Textile, Jalan Cibaligo, Leuwigajah Cimindi, Kota Cimahi, Sabtu (24/10/2020).
Pada kunjungannya, Wamendag sempat melihat langsung proses produksi pembuatan masker dari mulai bahan mentah hingga jadi. Dia pun melakukan pengecekan kualitas masker 4-ply yang pasarnya juga dikirim untuk ekspor.
"Ini (masker) produk penting di saat pandemi COVID-19 yang dibutuhkan baik untuk masyarakat Indonesia dan juga di ekspor. Hal tersebut sesuai arahan Bapak Presiden untuk meningkatkan ekspor," kata Jerry kepada wartawan usai kegiatan.
Dia menyampaikan, neraca perdagangan Indonesia perhari ini surplus USD13,51 miliar. Itu artinya, jelas dia, nilai ekspor lebih tinggi dari impor sehingga pemerintah akan terus mendorong ekspor berbagai produk bukan hanya APD, masker, dan lainnya.
Dia menilai, produk masker yang diproduksi memiliki kualitas baik, ada berbagai jenis, termasuk untuk dipakai perempuan berhijab, dan bahannya bukan kain yang tahan air.
Aspek keamanan juga diperhatikan, seperti uji sinar ultraviolet untuk memastikan agar masker terbebas dari bakteri dan kuman.
"Ekspornya ke banyak negara yang membutuhkan, dibantu juga oleh atase perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center yang memetakan bisnis macthing antara pelaku usaha dan deman," tuturnya.
Kementerian perdagangan juga memberikan kemudahan ekspor berbagai produk ke berbagai negara. Serta membuka keran ekspor bahan baku masker, masker, dan alat pelindung diri (APD) melalui Peraturan Menteri Perdagangan No. 57 Tahun 2020 sejak pertengahan Juni lalu. (Baca juga: Antisipasi Kemacetan di Libur Panjang, 160 Personel Polres Cimahi Disiagakan)
"Baru-baru ini kita menyelesaikan perjanjian dagang, dimana ada 7.000 produk Indonesia gratis bea seperti ke hongkong saja hampir 5.000 produk. Ini harus bisa mendorong ekspor untuk meningkatkan neraca perdagangan yang saat ini sudah surplus," tuturnya.
Hingga kini Kemendag telah menerbitkan Persetujuan Ekspor APD dan masker ke 35 perusahaan dengan total alokasi ekspor yang diberikan untuk produk APD Coverall sebanyak 80,55 juta, surgical gown 17,95 juta, dan masker bedah 752,58 juta. (Baca juga: Nilai Paket Bansos COVID-19 Tahap III Susut, Begini Penjelasan Pemprov Jabar)
Tujuan ekspornya antara lain ke Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Belanda, Prancis, Australia, Singapura, dan Hong Kong. Diproyeksikan, potensi sumbangan nilai ekspor APD dan masker sampai dengan akhir 2020 dapat mencapai USD4,56 miliar.
Pada kunjungannya, Wamendag sempat melihat langsung proses produksi pembuatan masker dari mulai bahan mentah hingga jadi. Dia pun melakukan pengecekan kualitas masker 4-ply yang pasarnya juga dikirim untuk ekspor.
"Ini (masker) produk penting di saat pandemi COVID-19 yang dibutuhkan baik untuk masyarakat Indonesia dan juga di ekspor. Hal tersebut sesuai arahan Bapak Presiden untuk meningkatkan ekspor," kata Jerry kepada wartawan usai kegiatan.
Dia menyampaikan, neraca perdagangan Indonesia perhari ini surplus USD13,51 miliar. Itu artinya, jelas dia, nilai ekspor lebih tinggi dari impor sehingga pemerintah akan terus mendorong ekspor berbagai produk bukan hanya APD, masker, dan lainnya.
Dia menilai, produk masker yang diproduksi memiliki kualitas baik, ada berbagai jenis, termasuk untuk dipakai perempuan berhijab, dan bahannya bukan kain yang tahan air.
Aspek keamanan juga diperhatikan, seperti uji sinar ultraviolet untuk memastikan agar masker terbebas dari bakteri dan kuman.
"Ekspornya ke banyak negara yang membutuhkan, dibantu juga oleh atase perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center yang memetakan bisnis macthing antara pelaku usaha dan deman," tuturnya.
Kementerian perdagangan juga memberikan kemudahan ekspor berbagai produk ke berbagai negara. Serta membuka keran ekspor bahan baku masker, masker, dan alat pelindung diri (APD) melalui Peraturan Menteri Perdagangan No. 57 Tahun 2020 sejak pertengahan Juni lalu. (Baca juga: Antisipasi Kemacetan di Libur Panjang, 160 Personel Polres Cimahi Disiagakan)
"Baru-baru ini kita menyelesaikan perjanjian dagang, dimana ada 7.000 produk Indonesia gratis bea seperti ke hongkong saja hampir 5.000 produk. Ini harus bisa mendorong ekspor untuk meningkatkan neraca perdagangan yang saat ini sudah surplus," tuturnya.
Hingga kini Kemendag telah menerbitkan Persetujuan Ekspor APD dan masker ke 35 perusahaan dengan total alokasi ekspor yang diberikan untuk produk APD Coverall sebanyak 80,55 juta, surgical gown 17,95 juta, dan masker bedah 752,58 juta. (Baca juga: Nilai Paket Bansos COVID-19 Tahap III Susut, Begini Penjelasan Pemprov Jabar)
Tujuan ekspornya antara lain ke Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Belanda, Prancis, Australia, Singapura, dan Hong Kong. Diproyeksikan, potensi sumbangan nilai ekspor APD dan masker sampai dengan akhir 2020 dapat mencapai USD4,56 miliar.
(boy)
tulis komentar anda