3 Bencana Timpa Jabar Tiap Hari, Ridwan Kamil: Kayak Makan Obat

Rabu, 14 Oktober 2020 - 22:21 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau lokasi banjir di Kabupaten Karawang, Rabu (16/9/2020) lalu. Foto/Humas Pemprov Jabar
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut, intensitas bencana alam di Jabar cukup tinggi. Jika dirata-rata, setiap hari 3 bencana alam terjadi di Jabar .

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyebutkan, berdasarkan data kebencanaan, setiap tahunnya, terjadi 1.500 hingga 2.000 peristiwa bencana. Jika dibagi 365 hari, maka setiap harinya terjadi 3 peristiwa bencana alam yang mayoritas diakibatkan oleh air. (Baca juga: Dulu Dianggap Makanan Ular, Porang Kini Nilai Jualnya Tinggi)





"Kayak makan obat. Sehari tiga kali dan mayoritas kebencanaan di Jawa Barat berkaitan dengan hidrologis, urusan air. Daerah tengah ke utara yang datar banjir, daerah tengah ke selatan longsor, tapi semuanya sumbernya air," ujarnya di Bandung, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Seharian Tak Pulang dan Enggan Menyusui, Istri Ditusuk Suami)

Menyikapi persoalan tersebut, pihaknya telah membuat cetak biru Provinsi Tangguh Bencana atau West Java Resilience Province yang di dalamnya memuat kesiapan anggaran, kesiapsiagaan, kedaruratan, jaringan, hingga edukasi kebencanaan kepada anak-anak usia sekolah hingga orang dewasa.

Gubernur menuturkan, adanya fenomena La Nina yang diprediksi mengakibatkan curah hujan di Indonesia, termasuk Jabar pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini membuat Pemprov Jabar meningkatkan kewaspadaan. Dia mengaku, telah menginstruksikan seluruh bupati dan wali kota di Jabar untuk menetapkan status siaga 1.

Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, di lain sisi daerah kini tengah mengalami kendala berkaitan dengan pendapatan daerah akibat pandemi COVID-19. Dia mencontohkan, pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor turun menyusul melemahnya daya beli masyarakat akibat pandemi COVID-19.

"Orang menahan diri belanja kendaraan bermotor karena isu pajak 0% belum jelas karena ada uang muka yang tinggi, akibatnya pembelian kendaraan bermotor turun," sebutnya.

Karena turun, maka pendapatan Jawa Barat turun. "Sehingga kita akan banyak memotong kegiatan-kegiatan yang hadirnya di 2020 masih dibahas, tapi intinya pelaksanaannya lebih perhatian, termasuk program-program Gubernur juga banyak yang dipotong untuk memastikan kita fokus pada hal-hal yang survival atau wajib," tandasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content