5 Pasar Tradisional di Kota Makassar Akan Direvitalisasi
Rabu, 14 Oktober 2020 - 10:50 WIB
MAKASSAR - Sebanyak lima pasar tradisional di Kota Makassar bakal direvitalisasi. Kelimanya yakni Pasar Kampung Baru, Pasar Terong, Pasar Pannampu, Pasar Parantambung, dan Pasar Cendrawasih.
Aktivitas jual beli di pasar tradisional tersebut cukup memprihatinkan. Tak sedikit pedagang yang berjualan di area jalan. Mengganggu arus lalu lintas dan merusak estetika kota.
Dirut PD Pasar Makassar Raya , Basdir berjanji akan menertibkan pedagang yang berjualan di luar area pasar. Hanya saja, perlu ada revitalisasi terlebih dulu sebelum memasukkan pedagang ke area pasar.
"Jadi sebelum kita pindahkan harus respresentatif dulu tempatnya. Makanya kita perbaiki dulu baru kita pindahkan masuk ke dalam," kata Basdir.
Dia mencontohkan kondisi Pasar Terong yang cukup merisaukan. Mayoritas aktivitas jual beli berada di luar pasar dan mengganggu arus lalulintas. Padahal, jalan itu merupakan akses alternatif dari Jalan Masjid Raya menuju Gunung Bawakaraeng begitu pun sebaliknya.
Termasuk aktivitas penjualan cakar di Jalan Sawi samping kanal. Revitalisasi ini, lanjut Basdir mulai berproses. Bahkan, Pasar Terong sudah memiliki desain sendiri.
Begitu pula di Pasar Kampung Baru, sudah mulai progres. Rencananya pasar itu akan dijadikan sebagai kawasan pusat oleh-oleh. Sehingga, masyarakat yang berkunjung ke seputaran Anjungan Pantai Losari bisa menyempatkan diri membeli oleh-oleh di Pasar Kampung Baru .
"(Pasar) Terong kita sudah planning gambarnya bagus-bagus. Jadi pedagang di sepanjang Jalan Terong dan Jalan Sawi itu kita mau masukkan ke dalam. Target kita itu tahub depan sudah ada jalan," tuturnya.
Aktivitas jual beli di pasar tradisional tersebut cukup memprihatinkan. Tak sedikit pedagang yang berjualan di area jalan. Mengganggu arus lalu lintas dan merusak estetika kota.
Dirut PD Pasar Makassar Raya , Basdir berjanji akan menertibkan pedagang yang berjualan di luar area pasar. Hanya saja, perlu ada revitalisasi terlebih dulu sebelum memasukkan pedagang ke area pasar.
"Jadi sebelum kita pindahkan harus respresentatif dulu tempatnya. Makanya kita perbaiki dulu baru kita pindahkan masuk ke dalam," kata Basdir.
Dia mencontohkan kondisi Pasar Terong yang cukup merisaukan. Mayoritas aktivitas jual beli berada di luar pasar dan mengganggu arus lalulintas. Padahal, jalan itu merupakan akses alternatif dari Jalan Masjid Raya menuju Gunung Bawakaraeng begitu pun sebaliknya.
Termasuk aktivitas penjualan cakar di Jalan Sawi samping kanal. Revitalisasi ini, lanjut Basdir mulai berproses. Bahkan, Pasar Terong sudah memiliki desain sendiri.
Begitu pula di Pasar Kampung Baru, sudah mulai progres. Rencananya pasar itu akan dijadikan sebagai kawasan pusat oleh-oleh. Sehingga, masyarakat yang berkunjung ke seputaran Anjungan Pantai Losari bisa menyempatkan diri membeli oleh-oleh di Pasar Kampung Baru .
"(Pasar) Terong kita sudah planning gambarnya bagus-bagus. Jadi pedagang di sepanjang Jalan Terong dan Jalan Sawi itu kita mau masukkan ke dalam. Target kita itu tahub depan sudah ada jalan," tuturnya.
(agn)
tulis komentar anda