Terobosan Pandemi, Pemkab Blitar Perluas Pasar Telur ke Indonesia Timur
Selasa, 13 Oktober 2020 - 19:10 WIB
BLITAR - Pemkab Blitar mencoba melakukan perluasan pasar ke wilayah Indonesia Timur saat pandemi COVID-19 dan harga telur ayam yang cenderung menurun.
Pemkab Blitar melalui dinas peternakan telah berkirim surat penawaran kerjasama ke Papua, Maluku Utara hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Ini salah satu upaya menstabilkan harga telur di Kabupaten Blitar," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blitar Adi Andaka kepada wartawan.
Informasi yang dihimpun, harga telur ayam perkilo saat ini Rp 19.500. Sebelumnya harga sempat Rp20 ribu perkilo. Namun, tidak lama kemudian merosot menjadi Rp16 ribu perkilo.
Salah satu penyebab anjloknya telur ayam adalah beredarnya telur breeding atau HE (Hatched Egg) atau telur pembibitan di masyarakat.
Program CSR memakai telur HE untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Selain itu telur HE juga banyak dijumpai di pasar tradisional.
Celakanya, penggunaan telur HE untuk CSR tersebut disahkan surat edaran yang diterbitkan Dirjen Peternakan Kesehatan Hewan.
Terkait itu Adi Andaka mengaku sudah berkirim surat ke Menteri Pertanian agar kebijakan yang menyulitkan para peternak ayam petelur tersebut, ditinjau ulang. "Sudah mengirim surat agar kebijakan ditinjau ulang," katanya.
Sementara terkait meluaskan pasar ke wilayah Indonesia Timur, bagi Adi Andaka berpotensi besar. Selama ini pasar Kabupaten Blitar masih terfokus di wilayah barat. Yakni Jakarta, Bandung dan Tasikmalaya. (Baca juga: HUT Ke-75 Jatim, Khofifah Kirim Tumpeng untuk Dokter dan Nakes Serta KPU dan Bawaslu)
Sebelum pandemi COVID-19, rata-rata pengiriman telur ke wilayah barat sebanyak 230 ton per bulan. Karenanya penetrasi pasar ke Indonesia Timur masih berpeluang besar. "Tidak hanya telur ayam. Tapi juga ayam pedaging," jelasnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Blitar merupakan lumbung telur ayam. Jumlah populasi ayam petelur di Kabupaten Blitar mencapai 16,8 juta ekor, dengan rata rata produksi 540 ton per hari. (Baca juga: Akhirnya Dihapus, Medsos Machfud Arifin Comot Foto Pelajar Disebut Cederai Kepercayaan Anak Muda)
Dengan kapasitas yang melimpah ruah tersebut, telur ayam Kabupaten Blitar mampu mencukupi 70 persen kebutuhan telur di Jawa Timur dan 30 persen kebutuhan telur nasional.
Pemkab Blitar melalui dinas peternakan telah berkirim surat penawaran kerjasama ke Papua, Maluku Utara hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Ini salah satu upaya menstabilkan harga telur di Kabupaten Blitar," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blitar Adi Andaka kepada wartawan.
Informasi yang dihimpun, harga telur ayam perkilo saat ini Rp 19.500. Sebelumnya harga sempat Rp20 ribu perkilo. Namun, tidak lama kemudian merosot menjadi Rp16 ribu perkilo.
Salah satu penyebab anjloknya telur ayam adalah beredarnya telur breeding atau HE (Hatched Egg) atau telur pembibitan di masyarakat.
Program CSR memakai telur HE untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Selain itu telur HE juga banyak dijumpai di pasar tradisional.
Celakanya, penggunaan telur HE untuk CSR tersebut disahkan surat edaran yang diterbitkan Dirjen Peternakan Kesehatan Hewan.
Terkait itu Adi Andaka mengaku sudah berkirim surat ke Menteri Pertanian agar kebijakan yang menyulitkan para peternak ayam petelur tersebut, ditinjau ulang. "Sudah mengirim surat agar kebijakan ditinjau ulang," katanya.
Sementara terkait meluaskan pasar ke wilayah Indonesia Timur, bagi Adi Andaka berpotensi besar. Selama ini pasar Kabupaten Blitar masih terfokus di wilayah barat. Yakni Jakarta, Bandung dan Tasikmalaya. (Baca juga: HUT Ke-75 Jatim, Khofifah Kirim Tumpeng untuk Dokter dan Nakes Serta KPU dan Bawaslu)
Sebelum pandemi COVID-19, rata-rata pengiriman telur ke wilayah barat sebanyak 230 ton per bulan. Karenanya penetrasi pasar ke Indonesia Timur masih berpeluang besar. "Tidak hanya telur ayam. Tapi juga ayam pedaging," jelasnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Blitar merupakan lumbung telur ayam. Jumlah populasi ayam petelur di Kabupaten Blitar mencapai 16,8 juta ekor, dengan rata rata produksi 540 ton per hari. (Baca juga: Akhirnya Dihapus, Medsos Machfud Arifin Comot Foto Pelajar Disebut Cederai Kepercayaan Anak Muda)
Dengan kapasitas yang melimpah ruah tersebut, telur ayam Kabupaten Blitar mampu mencukupi 70 persen kebutuhan telur di Jawa Timur dan 30 persen kebutuhan telur nasional.
(boy)
tulis komentar anda