Penanganan COVID-19 Membaik, Bantuan untuk Kesejahteraan Rakyat Terus Ditingkatkan

Senin, 12 Oktober 2020 - 23:30 WIB
Airlangga memaparkan capaian program PEN terbaru. Ada dua program di antaranya realisasi penyaluran BPUM atau Banpres produktif. Dari program ini telah dilakukan penyaluran bantuan kepada 9,1 juta pelaku usaha mikro dari target 12 juta UMKM

Kedua, program realisasi penyaluran subsidi atau upah kepada para pekerja, kepada 11,5 juta pekerja dari target 15,7 juta pekerja. Realisasi penyaluran sebesar Rp13,9 Triliun dengan target Rp15,7 Triliun.

Pemerintah juga melakukan penempatan dana di bank-bank pemerintah. Di tahap pertama dikeluarkan dana Rp30 triliun, kemudian realisasinya sudah mencapai Rp1 44,6 Triliun. Pemerintah lalu memberikan dana lagi sebesar Rp17,5 triliun. Kemudian penempatan dananya menjadi Rp47,5 triliun, sehingga targetnya adalah Rp 150 triliun.

“Di Bank Pembangunan Daerah diberikan dana sebesar Rp1,5 triliun, Bank Sulselbar Rp 1 triliun, Bank Kalbar Rp500 juta. Lalu program untuk sektor korporasi padat karya sebesar Rp10 miliar-1 triliun. Total nasabah yang dijamin 13.175 orang dengan kredit modal kerja yang dijaminkan Rp6,6 triliun,” ujar pria kelahiran 1962 ini.

Ada lagi program Kartu Prakerja, yang sudah dijalankan sejak bulan April 2020. Saat ini sudah ada 35,1 juta pendaftar dari 514 kabupaten/kota, dengan jumlah penerima 5,6 juta orang. Sebanyak 4,6 juta penerima Kartu Prakerja sudah menyelesaikan pelatihan dan yang sudah menerima insentif sebanyak 3,8 juta orang.

“Sebagian di antaranya perlahan memperdalam keahliannya, bahkan sudah mendirikan usaha berkat kartu prakerja. Beberapa di antara mereka sebelumnya mengalami PHK,” ungkap alumnus Teknik Mesin UGM itu

Selanjutnya, pemerintah mendorong program Kredit Usaha Rakyat dengan target realisasi anggaran sebesar Rp 190 Triliun. Menurut data dari Komite Kebijakan, sampai Oktober 2020, realisasinya sudah mencapai Rp129,4 triliun. Pemerintah menentukan target realisasi anggaran sebesar Rp230 triliun di tahun 2021.

Dalam PEN, dianggarkan dana sebesar Rp 31,8 triliun untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa. Penerima bantuan BLT Desa adalah keluarga miskin tidak mampu, yang tidak termasuk penerima PKH, kartu sembako, dan kartu pra kerja.

“Berdasarkan data Kementerian Desa PDT, dana yang telah disalurkan sebesar Rp15,1 triliun kepada 7.970.62 KK, yang mencakup 74.146 desa. Kepala keluarga penerima BLT Desa terdiri dari petani dan buruh tani, nelayan dan buruh nelayan, buruh pabrik, guru, serta pedagang dan UMKM,” pungkasnya.

Di masa PSBB, utilisasi industri turun 50 persen. Di saat yang sama, demand side terganggu, terutama di sektor restoran, perhotelan, dan perhubungan yang turun hingga 90 persen. Karena ini, jumlah pengangguran dan kemiskinan bertambah.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More