Berkat Mini Lockdown, 33 Kelurahan di Surabaya Nol Kasus COVID-19
Senin, 12 Oktober 2020 - 16:50 WIB
SURABAYA - Upaya testing masif di Kota Pahlawan mulai membuahkan hasil. Buktinya, sebanyak 33 kelurahan di Kota Surabaya sudah menunjukkan nol kasus COVID-19. Rasio tingkat penularan pun bisa terus ditekan berkat mini lockdown di kampung-kampung.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menuturkan, data hingga 11 Oktober ada sebanyak 33 kelurahan yang sudah nol kasus atau tidak ada pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.
“Jadi, mereka (kelurahan, red) bisa nol kasus karena terus dikuatkan sosialisasi protokol kesehatannya, dan dilakukan operasi protokol kesehatan, serta terus melakukan penguatan kampung tangguh,” kata Febri, panggilan akrabnya, Senin (12/10/2020).
Ia melanjutkan, pemkot juga terus memberlakukan mini lockdown di suatu tempat atau gang apabila ditemukan ada yang positif COVID-19. Langkah konkretnya adalah pemblokiran area yang terkena COVID-19, seperti ketika di suatu gang ada yang positif, maka langsung dilakukan pemblokiran supaya tidak menyebar ke gang di sebelahnya. (Baca: 5 ASN Terinfeksi COVID-19, PN Surabaya Lockdown 2 Minggu )
“Bahkan, saat itu langsung dilakukan tes swab bagi warga lainnya di gang itu, sehingga cepat diketahui mana yang positif dan mana yang negatif. Nah, bagi yang positif langsung kami isolasi, sehingga tidak ada penyebaran lagi,” ungkapnya.
Di samping itu, operasi Tim Swab Hunter dan operasi dadakan yang selalu digelar oleh jajaran Pemkot Surabaya juga sangat membantu memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. Makanya, ia mengajak kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, supaya kelurahan nol kasus ini terus meningkat dan angka kesembuhan semakin banyak.
Febri juga menjelaskan data kasus aktif per 11 Oktober. Awalnya pada 10 Oktober, data aktif sebanyak 180 kasus. Sedangkan kasus barunya pada tanggal 11 Oktober itu, ada 44 kasus yang terdiri dari 23 kasus rawat jalan dan 21 kasus rawat inap.
Kemudian penghuni Hotel Asrama Haji yang semula 71 kasus, ada tambahan penghuni baru 15 orang dan yang sembuh juga 15 orang, sehingga penghuni Hotel Asrama Haji tetap 71 orang. Sementara total kesembuhan per 11 Oktober, sebanyak 60 kasus. (Baca: 2 Peserta SKB CPNS Blitar Positif COVID-19, dan Belasan Peserta Gugur )
“Nah, kalau kasus aktif per 11 Oktober dikurangi angka kesembuhan, maka totalnya sebanyak 179 kasus aktif per 11 Oktober. Rinciannya, rawat jalan 4 kasus, rawat inap 95 kasus, rumah sakit lapangan 9 kasus, dan di Hotel Asrama Haji 71 kasus,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan tentang data kasus konfirmasi komulatif di Kota Surabaya per 11 Oktober. Setidaknya ada 14.980 kasus konfrimasi komulatif di Kota Pahlawan. “Sedangkan angka kesembuhan komulatifnya sebanyak 13.487 kasus atau sekitar 90,02 persen,” imbuhnya.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menuturkan, data hingga 11 Oktober ada sebanyak 33 kelurahan yang sudah nol kasus atau tidak ada pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.
“Jadi, mereka (kelurahan, red) bisa nol kasus karena terus dikuatkan sosialisasi protokol kesehatannya, dan dilakukan operasi protokol kesehatan, serta terus melakukan penguatan kampung tangguh,” kata Febri, panggilan akrabnya, Senin (12/10/2020).
Ia melanjutkan, pemkot juga terus memberlakukan mini lockdown di suatu tempat atau gang apabila ditemukan ada yang positif COVID-19. Langkah konkretnya adalah pemblokiran area yang terkena COVID-19, seperti ketika di suatu gang ada yang positif, maka langsung dilakukan pemblokiran supaya tidak menyebar ke gang di sebelahnya. (Baca: 5 ASN Terinfeksi COVID-19, PN Surabaya Lockdown 2 Minggu )
“Bahkan, saat itu langsung dilakukan tes swab bagi warga lainnya di gang itu, sehingga cepat diketahui mana yang positif dan mana yang negatif. Nah, bagi yang positif langsung kami isolasi, sehingga tidak ada penyebaran lagi,” ungkapnya.
Di samping itu, operasi Tim Swab Hunter dan operasi dadakan yang selalu digelar oleh jajaran Pemkot Surabaya juga sangat membantu memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. Makanya, ia mengajak kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, supaya kelurahan nol kasus ini terus meningkat dan angka kesembuhan semakin banyak.
Febri juga menjelaskan data kasus aktif per 11 Oktober. Awalnya pada 10 Oktober, data aktif sebanyak 180 kasus. Sedangkan kasus barunya pada tanggal 11 Oktober itu, ada 44 kasus yang terdiri dari 23 kasus rawat jalan dan 21 kasus rawat inap.
Kemudian penghuni Hotel Asrama Haji yang semula 71 kasus, ada tambahan penghuni baru 15 orang dan yang sembuh juga 15 orang, sehingga penghuni Hotel Asrama Haji tetap 71 orang. Sementara total kesembuhan per 11 Oktober, sebanyak 60 kasus. (Baca: 2 Peserta SKB CPNS Blitar Positif COVID-19, dan Belasan Peserta Gugur )
“Nah, kalau kasus aktif per 11 Oktober dikurangi angka kesembuhan, maka totalnya sebanyak 179 kasus aktif per 11 Oktober. Rinciannya, rawat jalan 4 kasus, rawat inap 95 kasus, rumah sakit lapangan 9 kasus, dan di Hotel Asrama Haji 71 kasus,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan tentang data kasus konfirmasi komulatif di Kota Surabaya per 11 Oktober. Setidaknya ada 14.980 kasus konfrimasi komulatif di Kota Pahlawan. “Sedangkan angka kesembuhan komulatifnya sebanyak 13.487 kasus atau sekitar 90,02 persen,” imbuhnya.
(don)
tulis komentar anda