Difablepreneur Sriekandi Patra Berdayakan Penyandang Disabilitas di Boyolali

Minggu, 11 Oktober 2020 - 16:22 WIB
Kini produk yang dihasilkan sudah dipasarkan melalui online shop seperti sarung bantal, sandal, baju batik, dompet. Sebelum menempati gedung Workshop Srikandi Patra di Desa Tawangsari, mereka belajar membatik di rumah Sri Maryatun yang merupakan salah satu relawan sosial. “Saat itu belum ada tempat untuk workshop,” ujar dia.

Para penyandang disabilitas ini pun semakin terfasilitasi ketika Pertamina membangunkan gedung workshop Sriekandi Patra yang diresmikan 18 Oktober Tahun 2019 lalu.

“Selain membatik, kami juga diajari ketrampilan pemasaran, promosi menjual produk agar dikenal luas. Juga diajari cara menyambut tamu atau konsumen saat datang. Saya diajari banyak di sini. Selain membatik, juga dapat ilmu ilmu yang lain,” tutur Wawan.

Remaja asal Dukuh Kongklangan, RT 04 RW 05, Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali ini mengaku, awalnya tidak memiliki kemampuan dasar membatik sama sekali.

Basic membatik diperoleh ketika bergabung dengan workshop Sriekandi Patra. Kemampuan memproduksi batik semakin terasah. Mulai proses mencanting, mewarnai, menjahit, hingga membuat produk yang siap dipasarkan.

Dalam sebulan, dia bisa menyelesaikan satu karya batik kuas di atas kain ukuran 2,5 meter. Membatik menggunakan kuas rasanya lebih nyaman dan tenang. Saat pandemi COVID-19, dirinya mulai belajar menggambar sendiri motif batiknya. “Untuk percobaan pertama hasilnya lumayan, biasanya digambarkan,” ungkap Wawan.

Koordinator Workshop Sriekandi Patra Siti Fatimah mengatakan, terdapat lima penyandang disabilitas yang bergabung. “Kami tidak menutup kemungkinan teman teman disabilitas yang lain, khususnya dari Desa Tawangsari maupun dari luar untuk bergabung,” ungkap Siti Fatimah.

Mereka diberikan kesempatan untuk mengekspresikan karyanya. Tak hanya mencanting, mereka juga dibebaskan untuk menggambar sendiri. Namun, mengajak para penyandang disabilitas untuk bergabung di dalam program Difablepreneur Sriekandi Patra tidak mudah.

Para relawan sosial bersama tim Pertamina harus datang dari rumah ke rumah. Melalui pendekatan terus menerus, dari pihak keluarga penyandang disabilitas lama kelamaan terbuka hatinya.

Melalui Difablepreneur Sriekandi Patra, harapannya mereka tidak menggantungkan terus menerus kepada orang lain. Sebagaimana slogan di Sriekandi Patra yakni berdaya, mandiri, sejahtera.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More