Dokter Muda di Tuban Meninggal Dunia Akibat COVID-19
Jum'at, 02 Oktober 2020 - 14:16 WIB
TUBAN - Tenaga medis yang menjadi korban COVID-19 kembali bertambah. Di Tuban, seorang dokter muda yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat RSUD R Koesma Tuban, Jawa Timur (Jatim) meninggal dunia akibat COVID-19. Dokter ini sempat menjalani perawatan 10 hari di RS tersebut.
Suasana haru dan duka mengiringi keberangkatan ambulans yang membawa jenazah dokter Devid Erfiyanto (29) Kamis (1/10/2020) siang. Para rekan seprofesi berjajar di sepanjang jalan pintu keluar rumah sakit untuk mengiringi sekaligus memberikan penghormatan terakhir pada almarhum.
Jenazah Devid dimakamkan di permakaman Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Diduga, almarhum terpapar COVID-19 dari pasien yang dirujuk ke RS tersebut.
(Baca juga: Nafsunya Liar Karena Maniak Film Bokep, Ayah Cabuli Anak Gadisnya )
Manajemen RSUD R Koesa Tuban lantas melakukan tes swab kepada seluruh tenaga medis yang berinteraksi dengan dokter tersebut dan juga keluarga almarhum. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di kalangan tenaga medis.
Direktur RSUD R Koesma Tuban, dokter Saiful Hadi mengatakan, almarhum baru bekerja sekitar tiga tahun di RS ini. Dia termasuk dokter yang teliti. “Awalnya dia memeriksa pasien yang hasil rapid testnya nonreaktif. Ternyata pasien tersebut positif COVID-19. Saat itu, almarhum memeriksa pasien tidak pakai APD,” katanya.
(Baca juga: Hadapi COVID-19, Kemenparekraf Dorong Penerapan CHSE Pada Kegiatan MICE )
Sementara sejak Mei hingga saat ini, jumlah tenaga medis yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Tuban mencapai 35 orang. Mereka bertugas di rumah sakit daerah, swasta, puskesmas serta klinik kesehatan.
Berdasarkan peta penyebaran COVID-19, terdapat 516 kasus positif di Kabupaten Tuban. Sebanyak 417 pasien dinyatakan telah sembuh dan 64 orang meninggal dunia. Saat ini masih ada 36 orang yang masih menjalani perawatan.
Suasana haru dan duka mengiringi keberangkatan ambulans yang membawa jenazah dokter Devid Erfiyanto (29) Kamis (1/10/2020) siang. Para rekan seprofesi berjajar di sepanjang jalan pintu keluar rumah sakit untuk mengiringi sekaligus memberikan penghormatan terakhir pada almarhum.
Jenazah Devid dimakamkan di permakaman Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Diduga, almarhum terpapar COVID-19 dari pasien yang dirujuk ke RS tersebut.
(Baca juga: Nafsunya Liar Karena Maniak Film Bokep, Ayah Cabuli Anak Gadisnya )
Manajemen RSUD R Koesa Tuban lantas melakukan tes swab kepada seluruh tenaga medis yang berinteraksi dengan dokter tersebut dan juga keluarga almarhum. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di kalangan tenaga medis.
Direktur RSUD R Koesma Tuban, dokter Saiful Hadi mengatakan, almarhum baru bekerja sekitar tiga tahun di RS ini. Dia termasuk dokter yang teliti. “Awalnya dia memeriksa pasien yang hasil rapid testnya nonreaktif. Ternyata pasien tersebut positif COVID-19. Saat itu, almarhum memeriksa pasien tidak pakai APD,” katanya.
(Baca juga: Hadapi COVID-19, Kemenparekraf Dorong Penerapan CHSE Pada Kegiatan MICE )
Sementara sejak Mei hingga saat ini, jumlah tenaga medis yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Tuban mencapai 35 orang. Mereka bertugas di rumah sakit daerah, swasta, puskesmas serta klinik kesehatan.
Berdasarkan peta penyebaran COVID-19, terdapat 516 kasus positif di Kabupaten Tuban. Sebanyak 417 pasien dinyatakan telah sembuh dan 64 orang meninggal dunia. Saat ini masih ada 36 orang yang masih menjalani perawatan.
(msd)
tulis komentar anda