Masyarakat Sumsel Kian Minati BBK, Kontribusi ke PAD Meningkat
Selasa, 29 September 2020 - 14:12 WIB
PALEMBANG - Konsumsi Bahan Bakar Minyak Berkualitas (BBK) Non Subsidi baik jenis Gasoline maupun Gasoil di Sumatera Selatan (Sumsel) kian diminati.
Tercatat, konsumsi Bahan Bakar Non Subsidi jenis Gasoil pada bulan Agustus melampaui konsumsi bulan Juli 2020 dan selisih tipis dari rata-rata normal konsumsi bulanan sebelum adanya pandemi COVID-19. Sementara untuk konsumsi Gasoil sudah melampaui rata-rata normal bulanan sebelum pandemi.
Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami mengatakan, konsumsi BBM non subsidi jenis Gasoline seperti Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo di Sumsel pada bulan Agustus menyentuh angka 55.300 Kiloliter (KL) atau naik 9 persen dari konsumsi bulan Juli yaitu sebesar 50.900 KL. Sementara konsumsi normal bulanan sebelum COVID-19 yakni Januari-Februari 2020 sekitar 56.120 KL.
"Konsumsi BBM non subsidi jenis Gasoil seperti Dexlite, Pertamina Dex di bulan Agustus konsumsinya sebesar 1.500 KL, naik sebesar 13 persen dari konsumsi bulan Juli 2020 yaitu sebesar 1.333 KL. Untuk konsumsi normal bulanan sebelum COVID-19 Januari-Februari 2020 yakni 1.429 KL," ujar Dewi kepada SINDOnews, Selasa (29/09/2020).
Menurutnya, peningkatan tersebut selain mulai normalnya operasi sarana transportasi umum dan kendaraan pribadi, peningkatan konsumsi BBK ini terjadi seiring dengan tingginya kesadaran konsumen terhadap penggunaan BBM berkualitas untuk performa kendaraan yang optimal.
"Penggunaan BBM yang tidak sesuai, dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah pada mesin akibat pembakaran yang tidak sempurna", tambah Dewi. (Baca juga: Kendaraan Taksi Online Korban Begal Ditemukan di Tengah Hutan)
Dijelaskan Dewi, Pertamax memiliki nilai oktan (RON) 92, Pertamax Turbo RON 98 dan Dexlite serta Pertamina Dex memiliki cetane (CN) masing-masing ada di angka 51 dan 53. Penggunaan jenis bahan bakar ini kian diminati, berperan mendukung performa kendaraan, irit, serta ramah lingkungan. (Baca juga: Bapak Bejat di Muratara Tega Perkosa Anak Kandung Usia 8 Tahun)
"Penggunaan BBM berkualitas juga berpotensi menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumsel dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), yaitu pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor yang berjenis bahan bakar cair, gas, dan padat yang dipergunakan untuk kendaraan bermotor," terangnya.
Tercatat, konsumsi Bahan Bakar Non Subsidi jenis Gasoil pada bulan Agustus melampaui konsumsi bulan Juli 2020 dan selisih tipis dari rata-rata normal konsumsi bulanan sebelum adanya pandemi COVID-19. Sementara untuk konsumsi Gasoil sudah melampaui rata-rata normal bulanan sebelum pandemi.
Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami mengatakan, konsumsi BBM non subsidi jenis Gasoline seperti Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo di Sumsel pada bulan Agustus menyentuh angka 55.300 Kiloliter (KL) atau naik 9 persen dari konsumsi bulan Juli yaitu sebesar 50.900 KL. Sementara konsumsi normal bulanan sebelum COVID-19 yakni Januari-Februari 2020 sekitar 56.120 KL.
"Konsumsi BBM non subsidi jenis Gasoil seperti Dexlite, Pertamina Dex di bulan Agustus konsumsinya sebesar 1.500 KL, naik sebesar 13 persen dari konsumsi bulan Juli 2020 yaitu sebesar 1.333 KL. Untuk konsumsi normal bulanan sebelum COVID-19 Januari-Februari 2020 yakni 1.429 KL," ujar Dewi kepada SINDOnews, Selasa (29/09/2020).
Menurutnya, peningkatan tersebut selain mulai normalnya operasi sarana transportasi umum dan kendaraan pribadi, peningkatan konsumsi BBK ini terjadi seiring dengan tingginya kesadaran konsumen terhadap penggunaan BBM berkualitas untuk performa kendaraan yang optimal.
"Penggunaan BBM yang tidak sesuai, dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah pada mesin akibat pembakaran yang tidak sempurna", tambah Dewi. (Baca juga: Kendaraan Taksi Online Korban Begal Ditemukan di Tengah Hutan)
Dijelaskan Dewi, Pertamax memiliki nilai oktan (RON) 92, Pertamax Turbo RON 98 dan Dexlite serta Pertamina Dex memiliki cetane (CN) masing-masing ada di angka 51 dan 53. Penggunaan jenis bahan bakar ini kian diminati, berperan mendukung performa kendaraan, irit, serta ramah lingkungan. (Baca juga: Bapak Bejat di Muratara Tega Perkosa Anak Kandung Usia 8 Tahun)
"Penggunaan BBM berkualitas juga berpotensi menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumsel dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), yaitu pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor yang berjenis bahan bakar cair, gas, dan padat yang dipergunakan untuk kendaraan bermotor," terangnya.
(boy)
tulis komentar anda