Rotasi Sistem Zonasi Jangan Bikin Resah Kasek dan Guru
Senin, 28 September 2020 - 06:43 WIB
MAKASSAR - Skenario Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel menerapkanrotasi kepala sekolah (kasek) hingga guru khusus jenjang SMA/SMK berdasarkan zonasi, diharap tidak menimbulkan masalah baru. Disdik pun diminta untuk mempertimbangkannya dengan matang. Baca : Rencana Disdik Sulsel : Pejabat Kasek Tingkat SMA/SMK akan Diseleksi
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Adi Suryadi Culla. Menurut dia, rotasi guru dan kepala sekolah perlu dikaji dari berbagai aspek. Penerapan zonasi, kata dia, tidak harus jadi indikator utama dalam menempatkan tenaga pendidikan di tiap sekolah.
"Ini harus jadi perhitungan, tidak harus dilihat secara kaku namanya zonasi itu. Karena jangan sampai ini menimbulkan keresahan bagi para guru maupun kepala sekolah sendiri," tukas Adi kepada SINDOnews, kemarin.
Dia melanjutkan, penempatan guru hingga kepala sekolah berdasarkan zonasi atau mempertimbangkan kedekatan domisili dengan tempat bertugas, cukup kompleks. Dikhawatirkan justru bisa berdampak pada pemerataan kebutuhan tenaga pendidik di tiap daerah.
"Kalau zonasi jadi perhitungan utama, kemungkinan ada guru yang menumpuk di satu daerah, di satu sisi ada yang kekurangan," papar dia. Makanya dia berharap, disdik perlu memperhitungan rasio kebutuhan tenaga pendidik tiap daerah.
Sistem zonasi tidak harus jadi indikator utama. Pertimbangan kompetensi atau pengalaman, bahkan kesiapan dari tenaga pendidik sendiri perlu diperhitungkan. Baca Juga : Disdik Bentuk Tim Independen untuk Kaji Rotasi Guru Berdasarkan Zonasi
"Jadi bukan dipaksakan, dilihat kelayakannya secara objektif. Ini memang banyak yang resah, takut khawatir jangan sampai dikirim ke daerah yang tidak sesuai dengan zonasi itu. Saya kira tujuan disdik bagus. Jadi ini masih digodok. Jangan sampai ada yang merasa terancam, lalu dibayangi oleh kekhawatiran seperti itu dengan sistem zonasi ini," jelas Adi.
Sementara itu, Kepala Disdik Sulsel, Muhammad Jufri mengaku, rencana rotasi guru hingga kasek dengan sistem zonasi masih digodok. Tim independen yang akan melakukan verifikasi atas rencana inipun masih dipersiapkan.
Dikatakan, saat ini pihaknya masih mendata kondisi sebaran guru di tiap daerah untuk jadi bahan evaluasi untuk mempersiapkan rencana rotasi dilakukan. Dirinya tak ingin, rencana ini bisa menimbulkan polemik lain ketika ini diterapkan.
"Saya hanya minta sekarang para kepala cabang dinas pendidikan mendata, menginventarisir kondisi-kondisi sekolah di tiap daerah. Jadi belum sampai ke teknis. Kita masih mempelajari terus bagaimana kondisinya. Kita tidak boleh gegabah," sebut Jufri. Baca Lagi : Nurdin Minta Disdik Evaluasi Penempatan Guru: Terutama di Wilayah Kepulauan
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Adi Suryadi Culla. Menurut dia, rotasi guru dan kepala sekolah perlu dikaji dari berbagai aspek. Penerapan zonasi, kata dia, tidak harus jadi indikator utama dalam menempatkan tenaga pendidikan di tiap sekolah.
"Ini harus jadi perhitungan, tidak harus dilihat secara kaku namanya zonasi itu. Karena jangan sampai ini menimbulkan keresahan bagi para guru maupun kepala sekolah sendiri," tukas Adi kepada SINDOnews, kemarin.
Dia melanjutkan, penempatan guru hingga kepala sekolah berdasarkan zonasi atau mempertimbangkan kedekatan domisili dengan tempat bertugas, cukup kompleks. Dikhawatirkan justru bisa berdampak pada pemerataan kebutuhan tenaga pendidik di tiap daerah.
"Kalau zonasi jadi perhitungan utama, kemungkinan ada guru yang menumpuk di satu daerah, di satu sisi ada yang kekurangan," papar dia. Makanya dia berharap, disdik perlu memperhitungan rasio kebutuhan tenaga pendidik tiap daerah.
Sistem zonasi tidak harus jadi indikator utama. Pertimbangan kompetensi atau pengalaman, bahkan kesiapan dari tenaga pendidik sendiri perlu diperhitungkan. Baca Juga : Disdik Bentuk Tim Independen untuk Kaji Rotasi Guru Berdasarkan Zonasi
"Jadi bukan dipaksakan, dilihat kelayakannya secara objektif. Ini memang banyak yang resah, takut khawatir jangan sampai dikirim ke daerah yang tidak sesuai dengan zonasi itu. Saya kira tujuan disdik bagus. Jadi ini masih digodok. Jangan sampai ada yang merasa terancam, lalu dibayangi oleh kekhawatiran seperti itu dengan sistem zonasi ini," jelas Adi.
Sementara itu, Kepala Disdik Sulsel, Muhammad Jufri mengaku, rencana rotasi guru hingga kasek dengan sistem zonasi masih digodok. Tim independen yang akan melakukan verifikasi atas rencana inipun masih dipersiapkan.
Dikatakan, saat ini pihaknya masih mendata kondisi sebaran guru di tiap daerah untuk jadi bahan evaluasi untuk mempersiapkan rencana rotasi dilakukan. Dirinya tak ingin, rencana ini bisa menimbulkan polemik lain ketika ini diterapkan.
"Saya hanya minta sekarang para kepala cabang dinas pendidikan mendata, menginventarisir kondisi-kondisi sekolah di tiap daerah. Jadi belum sampai ke teknis. Kita masih mempelajari terus bagaimana kondisinya. Kita tidak boleh gegabah," sebut Jufri. Baca Lagi : Nurdin Minta Disdik Evaluasi Penempatan Guru: Terutama di Wilayah Kepulauan
(sri)
tulis komentar anda