Warga Jabar Diimbau Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Tiga Hari Kedepan
Kamis, 24 September 2020 - 15:51 WIB
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem dalam tiga hari kedepan. Meliputi kondisi hujan lebat dan angin kencang.
Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Abdul Mutholib mengatakan, prospek cuaca tiga hari kedepan, masih berpotensi terjadinya hujan.
Diperkirakan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hingga menjelang malam hari. Potensi hujan berpotensi terjadi di wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Bandung Barat.
"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan lainnya," kata dia, Kamis (24/9/2020).
Menurut dia, berbagai kondisi cuaca ekstrem dikhawatirkan akan menimbulkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Menurut dia, cuaca ekstrem juga terjadi pada kemarin, yakni hujan lebat disertai kilat atau petir, angin kencang dan dilaporkan terjadinya fenomena hujan es di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.
Curah hujan intensitas tinggi tercatat 51 mm dalam periode kurang dari 2 jam (16.00-17.30 WIB), dengan kecepatan angin maksimum 85 km/jam teramati di Stasiun Klimatologi Bogor. (Baca juga: Terganggu Pandemi, Sertifikasi Tanah di Majalengka Baru Mencapai 40 Ribu)
Cuaca ekstrim ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil yakni proses konvektif yang signifikan didukung oleh faktor lokal yang kuat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di Jawa Barat diantaranya Bogor. (Baca juga: Modal Rp0, Wanita Ini Bisa Sukses Jadi Pengusaha, Ini Ceritanya)
Berdasarkan citra satelit terpantau terjadinya penurunan suhu puncak awan signifikan mulai pukul 16.45 - 10.45 WIB, dengan suhu terendah -72.4⁰C pada jam 10.24 yang menandakan terjadinya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat periode tersebut.
Berdasarkan laporan BPBD, akibat cuaca ekstrim tersebut berdampak terjadinya pohon tumbang yang menutup ruas jalan yakni di Jalan Abdullah Bin Nuh Bogor tengah, robohnya salah satu alat pengamatan cuaca di Stasiun Klimatologi Bogor.
Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Abdul Mutholib mengatakan, prospek cuaca tiga hari kedepan, masih berpotensi terjadinya hujan.
Diperkirakan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hingga menjelang malam hari. Potensi hujan berpotensi terjadi di wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Bandung Barat.
"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan lainnya," kata dia, Kamis (24/9/2020).
Menurut dia, berbagai kondisi cuaca ekstrem dikhawatirkan akan menimbulkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Menurut dia, cuaca ekstrem juga terjadi pada kemarin, yakni hujan lebat disertai kilat atau petir, angin kencang dan dilaporkan terjadinya fenomena hujan es di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.
Curah hujan intensitas tinggi tercatat 51 mm dalam periode kurang dari 2 jam (16.00-17.30 WIB), dengan kecepatan angin maksimum 85 km/jam teramati di Stasiun Klimatologi Bogor. (Baca juga: Terganggu Pandemi, Sertifikasi Tanah di Majalengka Baru Mencapai 40 Ribu)
Cuaca ekstrim ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil yakni proses konvektif yang signifikan didukung oleh faktor lokal yang kuat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di Jawa Barat diantaranya Bogor. (Baca juga: Modal Rp0, Wanita Ini Bisa Sukses Jadi Pengusaha, Ini Ceritanya)
Berdasarkan citra satelit terpantau terjadinya penurunan suhu puncak awan signifikan mulai pukul 16.45 - 10.45 WIB, dengan suhu terendah -72.4⁰C pada jam 10.24 yang menandakan terjadinya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat periode tersebut.
Berdasarkan laporan BPBD, akibat cuaca ekstrim tersebut berdampak terjadinya pohon tumbang yang menutup ruas jalan yakni di Jalan Abdullah Bin Nuh Bogor tengah, robohnya salah satu alat pengamatan cuaca di Stasiun Klimatologi Bogor.
(boy)
tulis komentar anda