Ridwan Kamil Instruksikan Bupati/Wali Kota Waspadai Banjir dan Longsor
Selasa, 22 September 2020 - 13:56 WIB
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menginstruksikan seluruh bupati dan wali kota di Provinsi Jabar mewaspadai potensi bencana hidrologis berupa banjir dan tanah longsor. Intruksi tersebut disampaikan Ridwan Kamil menyusul kejadian bencana banjir bandang yang menimpa Kabupaten Sukabumi, Senin (21/9/2020) petang.
Kang Emil, sapaan akrabnya menyatakan, pihaknya turut prihatin atas peristiwa bencana yang menghanyutkan belasan rumah dan sejumlah kendaraan milik warga tersebut. Kang Emil pun menyatakan, telah mengirimkan bantuan bagi warga terdampak melalui Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar. (Baca: Awas Bencana Hidrometeorologi Masih Mengancam Wilayah Jabar )
"Turut prihatin kepada Kab. Sukabumi terkait bencana banjir bandang. Dukungan dan bantuan sudah dikirim ke sana via pak Wagub @ruzhanul dan BPBD Jabar," tulis Kang Emil dalam akun Instagram pribadinya, Selasa (22/9/2020).
Menurut Kang Emil, masuknya musim hujan di Jabar kemungkinan lebih cepat dari prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), akhir Oktober 2020 mendatang. Oleh karenanya, dia meminta semua pihak waspada. "Sudah diinstruksikan agar para kepala daerah untuk posisi waspada dan menyiapkan beragam rencana antisipasi bencana hidrologis (banjir & longsor) yang terukur," lanjutnya.
Kang Emil juga mengatakan, sejak dua pekan lalu, Pemprov Jabar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang telah memulai program antisipasi banjir. "Mudah-mudahan bisa efektif. Aamiin," katanya. (Baca: Cibuntu Diterjang Banjir Bandang, Ini Penjelasan BMKG )
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menyatakan, penanganan darurat masih dilakukan BPBD Kabupaten Sukabumi di lokasi bencana. Menurutnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi mengidentifikasi tiga orang hanyut saat banjir bandang terjadi. Ketiganya masih dalam pencarian petugas di lapangan.
TRC BPBD Sukabumi juga mencatat wilayah terdampak banjir bandang meliputi tiga kecamatan, yakni Kecamatan Cicurug, Parung Kuda, dan Cidahu dengan kerugian yang teridentifikasi antara lain, rumah rusak berat 6 unit, rusak sedang 3 unit, dan rumah terdampak 306 unit. "Sedangkan sarana publik yang terdampak antara lain jembatan rusak berat 10 unit dan mushola terendam 1 unit," sebutnya.
Diketahui, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan Sungai Citarik-Cipeuncit meluap dan menyebabkan banjir bandang pada hari Senin (21/9/2020) pukul 17.00 WIB.
Kang Emil, sapaan akrabnya menyatakan, pihaknya turut prihatin atas peristiwa bencana yang menghanyutkan belasan rumah dan sejumlah kendaraan milik warga tersebut. Kang Emil pun menyatakan, telah mengirimkan bantuan bagi warga terdampak melalui Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar. (Baca: Awas Bencana Hidrometeorologi Masih Mengancam Wilayah Jabar )
"Turut prihatin kepada Kab. Sukabumi terkait bencana banjir bandang. Dukungan dan bantuan sudah dikirim ke sana via pak Wagub @ruzhanul dan BPBD Jabar," tulis Kang Emil dalam akun Instagram pribadinya, Selasa (22/9/2020).
Menurut Kang Emil, masuknya musim hujan di Jabar kemungkinan lebih cepat dari prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), akhir Oktober 2020 mendatang. Oleh karenanya, dia meminta semua pihak waspada. "Sudah diinstruksikan agar para kepala daerah untuk posisi waspada dan menyiapkan beragam rencana antisipasi bencana hidrologis (banjir & longsor) yang terukur," lanjutnya.
Kang Emil juga mengatakan, sejak dua pekan lalu, Pemprov Jabar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang telah memulai program antisipasi banjir. "Mudah-mudahan bisa efektif. Aamiin," katanya. (Baca: Cibuntu Diterjang Banjir Bandang, Ini Penjelasan BMKG )
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menyatakan, penanganan darurat masih dilakukan BPBD Kabupaten Sukabumi di lokasi bencana. Menurutnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi mengidentifikasi tiga orang hanyut saat banjir bandang terjadi. Ketiganya masih dalam pencarian petugas di lapangan.
TRC BPBD Sukabumi juga mencatat wilayah terdampak banjir bandang meliputi tiga kecamatan, yakni Kecamatan Cicurug, Parung Kuda, dan Cidahu dengan kerugian yang teridentifikasi antara lain, rumah rusak berat 6 unit, rusak sedang 3 unit, dan rumah terdampak 306 unit. "Sedangkan sarana publik yang terdampak antara lain jembatan rusak berat 10 unit dan mushola terendam 1 unit," sebutnya.
Diketahui, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan Sungai Citarik-Cipeuncit meluap dan menyebabkan banjir bandang pada hari Senin (21/9/2020) pukul 17.00 WIB.
(don)
tulis komentar anda